Liputan6.com, New York City - Penembakan gereja katedral terjadi di New York pada Minggu 13 Desember 2020 waktu setempat. Pelakunya adalah seorang laki-laki.Â
Dilansir AP News, Senin (14/12/2020), penembakan terjadi tepat sebelum pukul 16.00 sore di Cathedral of Saint John the Divine. Gereja itu merupakan gereja induk dari Episcope Diocese of New York.
Advertisement
Baca Juga
Ketika pelaku bertindak, pihak katedral baru saja menyelesaikan sebuah konser yang berdurasi 45 menit. Ratusan penonton baru saja bubar ketika penembakan dimulai.
Mereka semua langsung berlarian di Amsterdam Avenue, berteriak, dan menunduk di tepi jalan.
Pelaku berhasil ditembak mati oleh aparat. Dia adalah satu-satunya orang yang tewas dalam insiden tersebut.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Tak Ada Korban Lain
Pelaku menggunakan baju serba hitam dan wajahnya ditutup topi baseball dan masker. Ia menggunakan dua pistol ketika berada di tangga katedral.
Saksi mata berkata "bunuh saya!" ketika ia menembak.
Ia kemudian berhasil ditembak mati oleh polisi. Tak ada korban jiwa lain dari penembakan ini.
Polisi enggan membuka identitas pelaku, namun ia disebut memiliki riwayat kriminal yang panjang.
Advertisement
Salah Satu Katedral Terbesar di Dunia
Sebelum penembakan, katedral itu baru saja mengadakan konser di luar ruangan. Lokasi di luar ruangan karena sedang ada pandemi COVID-19.
Juru bicara katedral, Lisa Schubert, berkata bahwa penembak itu bisa saja membunuh banyak orang.
"Penembak itu bisa saja membunuh banyak orang. Ada ratusan orang di sini dan ia menembak setidaknya 20 kali," ujar Schubert kepada The New York Times.
Pada video beredar, beberapa warga sipil tampak menunduk di bawah tangga dan saling menggenggam satu sama lain. Yang lain berlindungi di balik tiang lampu.
Katedral di New York tersebut adalah salah satu yang terbesar di dunia. Konstruksi dimulai sejak 1892 dan masih terus berlanjut.