Liputan6.com, Washington D.C- Para anggota Electoral College, dalam proses yang dianggap formalitas, akan menggelar voting pada Senin (14/12/2020) waktu setempat untuk secara resmi mengakui kemenangan Presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden dalam pemilu AS 2020.Â
Dikutip dari Channel News Asia, Senin (14/12/2020), diketahui bahwa hasil pemungutan suara pada 3 November telah disertifikasi atau disahkan oleh masing-masing dari 50 negara bagian AS dan District of Columbia.Â
Baca Juga
Hasil dari seluruh suara tersebut menunjukkan bahwa Joe Biden berhasil memenangkan 81,3 juta suara populer, atau 51,3 persen dengan Presiden Donald Trump yang memperoleh 74,2 juta suara populer atau 46,8 persen.
Advertisement
Namun, di AS, seorang presiden terpilih melalui hak pilih universal tidak langsung, dengan masing-masing negara bagian mengalokasikan para elector - yang jumlahnya berdasarkan populasi masing-masing - untuk kandidat yang menang di negara bagian tersebut.
Menurut hasil perolehan elector, Biden unggul dengan mengantongi 306 electoral votes dari total 538 electoral votes yang dibutuhkan untuk memenangkan pemilu.Â
Sementara Trump, diproyeksikan memperoleh hanya 232Â electoral votes.Â
Para anggota Electoral College, atau yang disebut sebagai elector, dijadwalkan untuk bertemu pada Senin 12) untuk meresmikan proses, tersebut, dengan pertemuan para electoral yang digelar secara terpisah di masing-masing negara bagian mereka.
Biden kemudian akan menyampaikan pidato pada malam harinya dalam rangka merayakan konfirmasi resmi terhadap kemenangannya dalam pilpres.Â
Â
Saksikan Video Berikut Ini:
Kekuatan dan Ketahanan Demokrasi AS
Selain itu, pengukuhan kemenangan Biden dalam pilpres juga akan menunjukkan "kekuatan dan ketahanan" demokrasi AS - yang menjadi pukulan telak bagi pendirian Trump yang menolak hasil pemilu 2020.
Para elector, merupakan politikus lokal atau aktivis, dan bisa juga mencakup masyarakat atau rekan kandidat. Namun, kebanyakan dari mereka tidak dikenal publik secara luas.Â
Namun, ada tokoh publik yang menjadi elector, salah satunya adalah Hillary Clinton, yang kalah dari Trump dalam pemilu AS 2016.Â
Disebutkan adanya beberapa "elector yang tidak setia" dalam beberapa tahun terakhir - yang memberikan suara untuk orang lain selain kandidat yang memenangkan negara bagian mereka.
Meskipun demikian, dalam beberapa kasus, tidak pernah cukup untuk mengubah hasil pemilu secara keseluruhan.
Hal tersebut menandai kemenangan Biden dalam pemilu AS 2020 akan menjadi lebih resmi pada Senin (14/12) waktu setempat.
Advertisement