Liputan6.com, Moskow - Gamaleya Center di Rusia mengumumkan berita terbaru bahwa vaksin Sputnik V ampuh 91,4 persen untuk melawan COVID-19. Hasil ini berdasarkan analisis data terbaru yang melibatkan 22.714 relawan.
Vaksin Sputnik V disebut ampuh 100 persen melawan kasus COVID-19Â yang parah. Dilaporkan tak ada kasus COVID-19 yang parah di kelompok relawan yang menerima vaksin.
Advertisement
Baca Juga
Evaluasi ini dilakukan 21 hari setelah relawan menerima dosis vaksin pertama. Ada 17.032 relawan yang mendapat vaksin Sputnik V dan 5.682 yang mendapat vaksin plasebo.
Mengutip data terbaru situs Sputnik V, Selasa (15/12/2020), kelompok yang mendapat vaksin Sputnik V mencatat ada 16 yang terinfeksi COVID-19 atau 0,094 persen. Sementara, kelompok relawan yang hanya mendapat vaksin plasebo tercatat ada 62 orang yang terinfeksi.Â
Direktur Gamaleya Center Alexander Gintsburgh yakin mayoritas rakyat Rusia bisa divaksinasi pada 2021Â
"Saya percaya kita dapat memvaksinasi mayoritas populasi Rusia di 2021, sehingga secara signifikan mengurangi skala pandemi dan menciptakan imunitas jangka panjang terhadap infeksi corona pada jumlah signifikan dari populasi Rusia," ujar Ginstburg.
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Harganya
Pihak Sputnik V berkata harga vaksinnya per dosis tidak sampai US$ 10 untuk pasar internasional.
Sputnik V butuh dua dosis vaksin, sehingga harganya diperkirakan kurang dari Rp 280 ribu (US$ 20).
Dengan demikian, harga vaksin Sputnik V lebih murah dari vaksin Sinovac yang butuh sekitar Rp 400 ribu untuk dua dosis.Â
Vaksin Sputnik V juga disebut mudah didistribusi. Seperti diketahui, ada vaksin yang lebih sulit didistribusi, seperti Pfizer yang butuh suhu yang sangat dingin.
Â
Advertisement
Siap Kerja Sama
Menteri Kesehetan Federasi Rusia, Mikhail Murashko, menyambut baik data efikasi Sputnik V.
Analisis efikasi vaksin ini merupakan tahap ketiga dan mencapai 91,4 persen. Pada dua tahap sebelumnya, efikasi mencapai 92 persen (20 kasus) dan 91,4 persen (39 kasus).
Ia berharap lembaga internasional mendorong agar Sputnik V bisa digunakan berbagai negara agar ada vaksinasi global.
"Dalam hal ini, memastikan akses setara ke vaksin yang efektif dan aman, termasuk vaksin Sputnik V, kepada semua orang di tiap negara seharusnya menjadi tujuan lembaga luar negeri dan organisasi internasional," ujar Menteri Murashko.
CEO Russian Direct Investment Fund, Kirill Dmitriev, berkata pihaknya siap untuk bekerja sama dengan negara lain.
"Data yang didapat ini akan menjadi landasasan laporan yang akan dipakai untuk menyerahkan pendaftaran-pendaftaran untuk percepatan registrasi vaksi nRusia di negara-negara lain," ujar Dmitriev.
Infografis COVID-19:
Advertisement