Sukses

Langka, Klaster COVID-19 Mahasiswa Asing Muncul di Korea Selatan

Klaster COVID-19 yang melibatkan mahasiswa asing termasuk langka di Korea Selatan. Para mahasiswa itu berasal dari Vietnam.

Liputan6.com, Boryeong - Korea Selatan sedang menyorot terjadinya klaster COVID-19 yang melanda mahasiswa asing di asrama. Sebanyak 21 mahasiswa asing dari Vietnam terinfeksi.

Klaster COVID-19 ini terbilang langka di Korea Selatan karena melibatkan mahasiswa asing.

Dilaporkan Yonhap, Rabu (16/12/2020), klaster ini terjadi di Ajou Motor College, kota Boryeong, provinsi Chungcheong. Jaraknya 200 kilometer dari Seoul.

Kampus pertama kali melaporkan kasus pada Senin 14 Desember 2020, ketika salah satu mahasiswa asal Vietnam positif COVID-19.

Otoritas kesehatan setempat langsung melakukan tes kepada semua orang yang dicurigai menjadi kontak dekat. Ternyata, ada tambahan 20 orang lagi yang positif.

Ada 400 orang yang diperiksa, termasuk 50 mahasiswa Vietnam, 16 mahasiswa Uzbekistan, satu mahasiswa Thailand, 64 mahasiswa Korea, dan 31 personel kampus.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 4 halaman

Bekerja Paruh Waktu

Lebih lanjut, ada 13 mahasiswa tertular yang bekerja paruh waktu di restoran di Pantai Daecheon. Otoritas kesehatan telah menyemprot restoran dengan disinfektan dan mengetes para pegawai.

Kota Boryeong memiliki penduduk sekitar 100 ribu orang. Sebelum ada klaster asrama mahasiswa, ada 34 kasys yang dideteksi.

Level social distancing di Boryeong kini berada di level 2.5 atau level sebelum tertinggi di level 3.

"Situasi terkini sangat parah. Semua warga perlu membatalkan semua pertemuan dan acara akhir tahun, dan secara keseluruhan patuh pada aturan-aturan karantina dan social distancing," ujar Wali Kota Boryeong Kim Dong-il.

3 dari 4 halaman

Korea Selatan Dibayangi Gelombang Ketiga COVID-19, Presiden Moon Jae-In Umumkan Status Darurat

Korea Selatan telah melaporkan angka kasus terburuknya pada akhir pekan ini terkait infeksi COVID-19 sejak pandemi dimulai, dengan Presiden Moon Jae-in menyebut gelombang ketiga negara itu sebagai keadaan darurat.

Melansir laman ABC, Selasa 15 Desember 2020, menteri kesehatan juga menggambarkan ibu kota Seoul sebagai "zona perang COVID-19" pada minggu ini.

Pada hari Minggu, Korea Selatan melaporkan 1.030 infeksi virus corona baru, memecahkan rekor hari sebelumnya sebanyak 950 dan menjadikan total infeksi menjadi 42.766 dengan 580 kematian.

Penghitungan harian tertinggi sebelumnya adalah 909 dan terjadi pada akhir Februari.

Selain itu, Moon memperingatkan pada hari Minggu bahwa pembatasan COVID-19 dapat dinaikkan ke level tertinggi setelah rekor kenaikan dilaporkan.

Dari kasus baru, 1.002 kasus ditularkan secara lokal, kata Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea.

"Ini adalah momen penting untuk mencurahkan semua kemampuan pengendalian virus dan kekuatan administratif kami untuk menghentikan penyebaran virus corona," ujar Presiden Moon.

4 dari 4 halaman

Infografis COVID-19: