Liputan6.com, Paris - Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam kondisi stabil setelah dinyatakan positif COVID-19, kata Istana Elysee pada Sabtu 19 Desember 2020.
Macron, yang bekerja dalam isolasi diri dari kediaman resmi di luar Paris, "masih menunjukkan gejala yang sama dari penyakit COVID-19 [kelelahan, batuk, dan pegal]", kata pernyataan singkat itu, yang ditandatangani oleh dokternya, seperti dikutip dari Al Jazeera, Minggu (20/12/2020).
Ini, bagaimanapun, tidak mencegahnya melaksanakan tugasnya, katanya.
Advertisement
Baca Juga
Pada Jumat 18 Desember 2020, pemimpin berusia 42 tahun itu mengumumkan bahwa ia akan memberikan pembaruan harian tentang kondisinya melalui pesan yang difilmkan di ponselnya.
Berbicara tentang situasi COVID-19 di Prancis, di mana jumlah kematian melewati 60.000 pada Jumat 18 Desember, dia memperingatkan: "Kita harus waspada karena virus semakin kuat lagi."
Pihak berwenang Prancis khawatir bahwa periode liburan dapat melihat lonjakan infeksi baru.
Pada Jumat, 15.674 kasus COVID-19 baru dilaporkan dalam 24 jam terakhir di Prancis, turun dari 18.254 hari sebelumnya.
Dan apa yang disebut tingkat kepositifan --yang mengukur jumlah kontaminasi yang dikonfirmasi sebagai proporsi jumlah tes yang dilakukan-- tergelincir sedikit menjadi 5,9 persen dari 6,1 persen pada Kamis 17 Desember.
Simak video pilihan berikut:
Update 20 Desember: Kasus COVID-19 Global 76 Juta
Angka kasus COVID-19 di dunia telah mencapai 76.583.060 dengan 1.691.014 kematian yang dilaporkan.
Berdasarkan data dari Worldometers, Minggu (20/12/2020), 53.715.111 orang telah berhasil pulih.Â
Amerika Serikat masih menjadi negara yang memiliki kasus Virus Corona baru tertinggi di dunia yakni 18.060.543 kasus dan 323.342 kematian.Â
Setelah itu, diikuti oleh India yang telah mencatat 10.031.659 kasus COVID-19 dan 145.513 kematian.Â
Setelah AS dan India, Brasil dilaporkan memiliki kasus tertinggi selanjutnya yakni 7.213.155 kasus dan 186.356 kematian akibat COVID-19.Â
Secara global, Indonesia saat ini berada di urutan ke-20 usai melaporkan 657.948 kasus dan 19.659 kematian.
Advertisement