Liputan6.com, Jakarta - Muncul spekulasi di kalangan netizen bahwa kunjungan Kedutaan Besar (Kedubes) Jerman ke markas FPI akibat larangan ekspor nikel. Pasalnya, sejak 1 Januari 2020 pemerintah Indonesia telah melarang ekspor komoditi tersebut, sehingga dikaitkan ke isu FPI.
Spekulasi itu dibantah oleh Kedubes Jerman. Mengaitkan masalah ekspor nikel dan kunjungan ke FPI dianggap menyesatkan.
Advertisement
Baca Juga
"Kunjungan itu tidak mungkin terkait regulasi ekspor nikel," ujar jubir Kedubes Jerman Dr. Matthias Müller kepada Liputan6.com, Senin (21/12/2020).
Müller mengaku telah melihat video-video hoaks terkait isu nikel di media sosial. Ia menyayangkan banyak konten menyesatkan yang beredar, apalagi mengaitkan kunjungan ke markas FPI dengan isu nikel.
"Hal itu adalah sesuatu yang sangat jauh dari penafsiran yang realistis," tambahnya.
Kontroversi FPI dan Kedubes Jerman bermula pada Kamis (17/12). Seorang diplomat perempuan tertangkap kamera mengunjungi markas FPI. Pihak Kedubes Jerman berkata ia hanya mengumpulkan informasi mengenai demo 1812, tetapi berbagai spekulasi terlanjur viral di media sosial.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kedubes Jerman Tak Ada Niat Ikut Campur Urusan Dalam Negeri
Kedubes Jerman mengaku tidak ada niat ikut campur ke urusan internal Indonesia. Klarifikasi juga telah diberikan ke Kementerian Luar Negeri.
"Kedutaan menghargai hubungan bilateral yang sangat baik dan kerja sama yang erat dengan Indonesia, dan sama sekali tidak mencampuri urusan internal Indonesia. Kami telah berkomunikasi dengan otoritas Indonesia yang berwenang untuk perihal ini dan meyakini bahwa kasus dapat diperjelas untuk semua pihak," ujar Kedubes Jerman pada keterangan resmi.
Selain itu, kedatangan diplomat perempuan Jerman disebut berdasarkan inisiatif sendiri.
"Salah seorang pegawai Kedutaan Jerman berusaha untuk mendapatkan gambaran tersendiri mengenai situasi keamanan yang bersangkutan karena demonstrasi juga dapat melintasi kawasan Kedutaan. Pegawai tersebut bertindak atas inisiatif sendiri tanpa koordinasi dengan pihak Kedutaan," jelas Kedubes.
Advertisement
Bantah Dukung FPI
Pada Minggu (20/12) kemarin, perwakilan Jerman telah memberi klarifikasi ke Kementerian Luar Negeri (Kemlu).
"Pertemuan yang dilakukan adalah atas inisiatif pribadi tanpa mendapatkan perintah atau sepengetahuan pimpinan Kedutaan Besar Jerman," ujar pihak Kedubes Jerman seperti dilaporkan situs Kemlu.go.id, Senin (21/12/2020).
"Atas kejadian ini, Kepala Perwakilan Kedubes Jerman sampaikan permintaan maaf dan penyesalannya atas kejadian tersebut," lanjut pihak Jerman.
Kunjungan pegawai Kedubes Jerman ke markas FPI menjadi perhatian di media sosial. Simpatisan FPI menilai kunjungan ini sebagai simbol dukungan. Terlebih lagi, kunjungan terjadi saat kasus penembakan Laskar FPI sedang ramai dibahas.
Penafsiran itu lantas dibantah pihak Jerman yang menegaskan negara mereka ingin melawan intoleransi, radikalisme, dan ujaran kebencian.
"Kedutaan Besar Jerman serta menolak tegas kesan bahwa kedatangan staf Kedutaan tersebut sebagai bentuk dukungan Jerman kepada organisasi tersebut," kata pihak Jerman.