Sukses

25-12-1941: Lagu Natal Fenomenal White Christmas Dinyanyikan Pertama Kali di Dunia

Lagu White Christmas ditulis oleh Irving Berlin dan dinyanyikan pertama kali oleh Bing Crosby. Ada cerita mendalam dibalik pembuatan lagu ini.

Liputan6.com, Washington D.C. - Sejarah dunia mencatat 25 Desember bukan hanya sebagai Hari Natal yang banyak dirayakan warga dunia. Tetapi juga momen perdana penyanyi Amerika Bing Crosby memperkenalkan lagu "White Christmas" kepada khalayak.

Lagu "White Christmas" yang dirilis perdana pada 25 Desember 1941, ditulis oleh komposer dan penulis lirik Irving Berlin. Kemudian dinyanyikan dan dipopulerkan oleh Bing Crosby.

Dikutip dari History.com, lagu tersebut kemudian menjadi salah satu single paling sukses secara komersial sepanjang masa. Sekaligus menjadi single terlaris yang pernah ada, hingga akhirnya berhasil dilampaui oleh "Candle in the Wind 1997" dari Elton John.

Lagu "White Christmas" mengambil langkah pertama untuk menjadi standar dasar dalam buku nyanyian Amerika ketika Crosby pertama kali membawakannya di depan umum pada Hari Natal tahun 1941.  Keberhasilan lagu tersebut tidak mengejutkan Berlin, karena ia telah menulis lagu seperti Alexander's Ragtime Band, Cheek To Cheek dan God Bless America yang tak kalah populer. 

Alkisah, ia pergi ke kantornya di Manhattan pada Januari 1940 dan meminta sekretaris musiknya untuk menuliskan lagu terbaik yang belum pernah ditulis oleh siapa pun. Hampir dua tahun kemudian, Crosby akhirnya menyanyikan lagu secara langsung di radio.

Setahun setelah itu, rekaman Crosby "White Christmas" menjadi hits pop Natal yang sukses.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Cerita Mendalam di Balik Lagu White Christmas

Rekaman lagu White Christmas milik Crosby pada bulan Oktober 1942 mendapat respons positif dan banyak diputar di Armed Forces Radio serta radio komersial selama musim Natal pertamanya. Lalu menjadi hits pop #1 secara instan.

Lagu ini juga kembali ke grafik pop Hit Parade setiap musim Natal berikutnya selama 20 tahun ke depan. Namun, tidak seperti lagu liburan abadi lainnya, White Christmas memiliki kisah sedih di baliknya.

Seperti yang dikatakan Jody Rosen, penulis buku White Christmas: The Story of an American Song 2002, "Ini sangat melankolis dan saya pikir ini benar-benar membuatnya menonjol di antara jenis standar lagu musiman seperti Rudolph the Red-Nosed Reindeer atau Let It Snow."

"Saya pikir itulah salah satu alasan mengapa orang tetap memilih lagu itu, karena perasaan selama musim liburan campur aduk."

Lagu ini penting bagi Irving Berlin. Meskipun ia tidak merayakan Natal, tapi hari itu memiliki arti khusus bagi Berlin, yang menghabiskan setiap Hari Natal untuk mengunjungi makam almarhum putranya, Irving Berlin, Jr., yang meninggal pada usia 3 minggu pada tanggal 25 Desember 1928.

Seperti yang dikatakan Jody Rosen tentang lagu kesayangan dengan kompleksitas emosional yang hebat, Rahasia yang ada di dalam White Christmas adalah cara Berlin menanggapi kesedihannya tentang kematian putranya.

 

Reporter: Ruben Irwandi

3 dari 3 halaman

Infografis DISIPLIN Protokol Kesehatan Harga Mati