Liputan6.com, Jakarta - Produsen obat asal Inggris AstraZeneca Plc mengatakan pada Selasa 22Â Desember 2020 bahwa vaksin COVID-19Â seharusnya efektif melawan varian baru Virus Corona. Pihaknya juga menambahkan bahwa penelitian sedang dilakukan untuk menyelidiki sepenuhnya dampak mutasi.
"AZD1222 (kandidat vaksin AstraZeneca) mengandung materi genetik dari protein lonjakan virus SARS-CoV-2, dan perubahan pada kode genetik yang terlihat pada strain baru virus ini tampaknya tidak mengubah struktur protein lonjakan,"Â kata perwakilan dari AstraZeneca lewat email, seperti melansir laman Channel News Asia, Rabu (23/12/2020).Â
Advertisement
Baca Juga
Para produsen saat ini sedang berjuang untuk menguji vaksin COVID-19 mereka terhadap varian virus baru yang menyebar cepat dan sedang berkecamuk di Inggris. Hal ini pun kemudian menjadi tantangan terbaru yang sangat besar untuk mengekang pandemi.
"Melalui vaksinasi dengan AZD1222, sistem kekebalan tubuh dilatih untuk mengenali berbagai bagian protein lonjakan, sehingga dapat menghilangkan virus jika nanti terpapar," tambah perwakilan AstraZeneca.
Mutasi yang dikenal sebagai garis keturunan B.1.1.7 mungkin hingga 70 persen lebih menular dan lebih mengkhawatirkan bagi anak-anak. Penyebaran virus itu telah menabur kekacauan di Inggris, mendorong gelombang larangan perjalanan yang mengganggu perdagangan dengan Eropa dan mengancam Inggris untuk diisolasi.Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Vaksin COVID-19 Buatan AstraZeneca
Vaksin buatan AstraZeneca-Oxford dianggap penting bagi negara berpenghasilan rendah dan negara beriklim panas karena lebih murah, lebih mudah diangkut, dan dapat disimpan dalam waktu lama pada suhu lemari es normal.
Data dari uji coba tahap akhir AstraZeneca di Inggris dan Brasil yang dirilis awal bulan ini menunjukkan, vaksin tersebut memiliki kemanjuran 62 persen untuk peserta uji coba yang diberi dua dosis penuh, tetapi 90 persen untuk subkelompok yang lebih kecil diberi setengah, kemudian dosis penuh.Â
Reuters melaporkan pada Selasa malam bahwa India kemungkinan akan menyetujui vaksin AstraZeneca untuk penggunaan darurat minggu depan.
Advertisement