Sukses

Kazakhstan Gelar Pemilihan Legislatif, Perdana Kuota 30 Persen untuk Perempuan dan Pemuda

Untuk pertama kalinya Kazakhstan menyediakan kuota perempuan dan pemuda pada pemilihan legislatif.

Liputan6.com, Nur Sultan - Kazakhstan bakal segera menggelar pemilihan legislatif untuk memilih anggota Majilis (parlemen) yang baru pada 21 Januari 2021. Untuk pertama kalinya, negara tersebut menyediakan kuota bagi perempuan dan pemuda.

Ini adalah pemilihan pertama di bawah pemerintahan Presiden Kassym-Jomart Tokayev. Lebih dari 11 juta orang akan memilih di tengah pandemi COVID-19.

Kuota untuk perempuan dan pemuda disediakan sebanyak 30 persen dari 98 kursi parlemen yang tersedia.

"Perempuan dan pemuda berjumlah setengah dari populasi Kazakhstan. Maka, penambahan representasi wanita dan pemuda di politik akan memungkinkan untuk menambah perhatian dalam menangani masalah-masalah yang penting bagi kategori tersebut," tulis Kedutaan Besar Kazakhstan dalam rilis resmi yang dimuat Rabu (23/12/2020).

Aturan mengenai kuota itu telah masuk ke konstitusi Kazakhstan. Hampir seluruh anggota PBB kini telah mempunyai kebijakan serupa.

Kazakhstan juga untuk pertama kalinya mengadakan proses primary dalam memilih kandidat anggota parlemen. Diharapkan proses tersebut bisa menjaring anggota untuk mengisi kuota gender dan pemuda.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Lima Partai

Ada lima partai politik yang bersaing di pemilihan legislatif Kazakhstan: Nur Otan, Ak Zhol, Auyl, Adal, dan People’s Party of Kazakhstan.

Saat ini, ada tiga partai mayoritas di Majilis (parlemen) Kazakhstan adalah Nur Otan, Ak Zhol dan People's Party of Kazakshtan.

Partai berkuasa saat ini adalah Nur Otan. Presiden Tokayev merupakan anggota partai tersebut.

Partai Ak Zhol merupakan salah satu partai yang bersaing melawan Presiden Tokayev pada pemilu Kazakhstan 2019.

Majilis di Kazakhstan memiliki 107 bangku untuk para anggota parlemen. 98 diraih lewat pemilihan dan menjabat selama lima tahun.

Sementara, sembilan lainnya dipilih oleh Majelis Rakyat Kazakhstan yang berada di bawah presiden. Sembilan orang itu tidak berasal dari partai, serta bertugas membangun hubungan antar-etnis.

3 dari 3 halaman

Masalah COVID-19

Pemerintah juga berjanji menggelar pileg dengan standar tinggi di tengah pandemi COVID-19 demi keselamatan pemilih.

Berdasarkan data terkini Johns Hopkins University, ada 193.503 kasus COVID-19 di Kazakhstan.

Pasien meninggal tercatat 2.677 orang.

Komisi Pemilihan Pusat Kazakhstan mengerahkan 276 pengawas pileg dari enam organisasi internasional dan 18 negara asing.

Debat pileg akan dimulai pada 30 Desember 2020.