Sukses

Mutasi Baru Virus Corona COVID-19 Picu Jepang Larang Masuk WN Asing dari Inggris

Strain baru Virus Corona membuat Jepang, pada Rabu 23 Desember 2020, mengumumkan penangguhan masuknya warga negara asing ke negara itu dari Inggris. Aturan tersebut berlaku mulai 24 Desember.

Liputan6.com, Tokyo - Strain baru Virus Corona COVID-19 yang muncul di Inggris sepertinya membuat banyak negara khawatir. Sebab kabar yang beredar lebih menular, terutama pada anak-anak.

Sekitar 40 negara pun akhirnya memutuskan untuk mencekal akses masuk WN Inggris atau mereka yang bepergian dari Negeri Ratu Elizabeth tersebut. Meski beberapa di antaranya, seperti Prancis memutuskan mencabut larangan tersebut dengan syarat memiliki hasil tes negatif COVID-19.

Kini giliran Jepang, pada Rabu 23 Desember 2020, mengumumkan penangguhan masuknya warga negara non-Jepang ke negara itu dari Inggris. Aturan tersebut berlaku mulai 24 Desember.

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Katsunobu Kato mengatakan langkah-langkah pembatasan baru itu karena wabah varian baru Virus Corona yang baru-baru ini ditemukan di Inggris.

"Kami akan memastikan pencegahan penyebaran varian baru virus itu di negara ini. Untuk saat ini, diputuskan untuk memperkuat tindakan-tindakan pembatasan bagi pengunjung dari Inggris," kata Kato seperti dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (24/12/2020).

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Juga Video Ini:

2 dari 3 halaman

Belum Tahu Kapan Berakhir

Sejauh ini belum ada keputusan kapan pembatasan baru ini akan berakhir.

Selain itu, Jepang mengimbau warga negaranya untuk tidak berpergian ke Inggris dalam waktu dekat.

Semua penduduk harus menjalani karantina selama 14 hari begitu kembali atau memasuki Jepang.

Jepang mengikuti jejak Hong Kong, Australia dan negara-negara Uni Eropa yang lebih dulu memberlakukan kebijakan baru terkait pendatang dari Inggris.

 

3 dari 3 halaman

Infografis Varian Baru Virus Corona COVID-19 Hantui Inggris