Liputan6.com, London- Inggris melapor telah menemukan varian baru Virus Corona COVID-19 dalam kasus-kasus infeksi yang terkait dengan Afrika Selatan. Disebutkan bahwa strain baru itu berpotensi lebih menular dari Virus Corona yang menyebabkan penyakit COVID-19.
Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan pada Rabu (23 Desember 2020), "Berkat kemampuan genom dari Afrika Selatan, kami telah mendeteksi dua kasus dari kemunculan varian baru Virus Corona di Inggris".
"Keduanya adalah kontak dari kasus yang telah melakukan perjalanan dari Afrika Selatan selama beberapa pekan terakhir," terang Hancock, seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (24/12/2020).Â
Advertisement
Pekan lalu, Departemen Kesehatan Afrika Selatan mengatakan bahwa mutasi genetik baru dari virus telah ditemukan dan mungkin bertanggung jawab atas lonjakan infeksi baru-baru ini di negara tersebut.Â
Diketahui bahwa Inggris, sudah berupaya untuk mengekang penyebaran strain virus yang bermutasi hingga 70 persen lebih menular, dan penelitian lebih lanjut sedang dilakukan pada varian baru tersebut.Â
"Varian baru ini sangat memprihatinkan, karena masih lebih dapat ditularkan, dan tampaknya telah bermutasi lebih jauh daripada varian baru yang ditemukan di Inggris," ungkap Hancock.Â
Ditegaskannya juga, bahwa kontak dekat dari mereka yang terjangkit varian baru COVID-19 itu dan semua yang telah berada di Afrika Selatan dalam dua pekan terakhir, atau berhubungan dekat dengan seseorang yang pernah kesana, harus menjalani karantina.
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Inggris Batasi Perjalanan dari Afrika Selatan
Inggris juga langsung menerapkan pembatasan pada perjalanan dari Afrika Selatan.Â
Dalam beberapa hari terakhir, negara-negara di seluruh dunia telah menutup perbatasan mereka dari Inggris dan Afrika Selatan setelah ditemukannya varian baru Virus Corona yang menyebar dengan cepat.
Susan Hopkins dari Public Health England menerangkan, bahwa "Varian baru (COVID-19) di Inggris, yang telah kami identifikasi, sangat berbeda dengan varian di Afrika Selatan, mutasinya berbeda".
"Keduanya terlihat lebih dapat ditularkan. Kami memiliki lebih banyak bukti tentang transmisi untuk varian Inggris karena kami telah mempelajarinya dengan sangat detail dengan mitra akademis. Kami masih mempelajari tentang varian Afrika Selatan," lanjut Hopkins.Â
Hopkins juga meyakini bahwa penyebaran varian baru COVID-19 dari Afrika Selatan akan dapat dikendalikan dan vaksin yang telah dikembangkan diyakini efektif.
"Saat ini kami tidak memiliki bukti bahwa vaksin tidak akan bekerja, jadi sebenarnya yang dimaksud adalah bahwa ada bukti kuat bahwa vaksin tersebut akan berhasil, karena vaksin menghasilkan respons kekebalan yang kuat dan luas serta bertindak melawan banyak variasi dalam virusnya," jelasnya.
Advertisement