Sukses

CEO HCNR Abdullah Minta RI Jadi Fasilitator Pertemuan Ulama Se-Asia dan Taliban

Abdullah Abdullah selaku CEO High National Reconsiliation Council (HCNR) Afganistan berharap Indonesia bisa jadi fasilitator pertemuan ulama se-Asia.

Liputan6.com, Jakarta - CEO High National Reconsiliation Council (HCNR) Afganistan, Abdullah Abdullah meminta Indonesia melalui Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) untuk menjadi fasilitator pertemuan antara pemerintah Afganistan, pihak Taliban dan Ulama Se-Asia.

Menurut Abdullah, posisi JK sebagai ketua DMI memiliki wibawa dan pengaruh di mata ulama sehingga akan mudah melakukan fasilitasi pertemuan tersebut.

Bagi Abdullah, pertemuan tersebut memiliki arti penting mengingat antara Afganistan dan negara Asia pada umumnya masih dalam satu kultur sehingga mudah untuk menyatukan persepsi terhadap hukum islam yang menjadi sumber konflik di Afganistan selama ini.

Hal itu disampaikan Abdullah saat bertemu dengan Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) di Kabul Afganistan pada Rabu Malam 23 Desember 2020, demikian disampaikan dalam rilis yang diterima Liputan6.com pada Kamis (24/12/2020).

"Indonesia dan Afganistan memiki kesamaan, yaitu ulama sangat berperan dalam masyarakat. Pak JK sebagai ketua Dewan masjid, tentu memiliki pengaruh dan wibawa terhadap ulama. Untuk itu kami minta JK untuk mempertemukan para ulama dengan Taliban dan ulama untuk berbicara mengenai bagaimana sebenarnya pemahaman islam itu terhadap kekerasan."

"Karena bagaimana pun kita memiliki karakter budaya yang sama dan pemahaman agama itu banyak dipengaruhi faktor sosio lingkungan. Untuk itu kami meminta JK untuk turut serta di situ," ujar Abdullah.

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Optimisme Perdamaian di Afganistan

Lebih lanjut, Abdullah mengungkapkan bahwa dirinya semakin merasa optimis akan masa depan perdamaian di Afganistan karena kedatangan JK di Afganistan. Ia mengaku merasa bersyukur dan merasa tidak jalan sendirian karena kehadiran JK tersebut.

"Saya tidak pernah ragukan keikhlasannya JK karena saya sendiri sudah kenal dengan baik. Makanya ketika JK mau datang saya bersyukur sekali karena ternyata ia tidak pernah membiarkan kami jalan sendiri sekarang," ungkapnya.

Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri PMI Pusat, Hamid Awaludin yang turut serta dalam rombongan JK mengungkapkan kesepahaman antar faksi di Afganistan akan mudah tercapai karena tidak ada pembicaraan mengenai perubahan konstitusi.

Semua faksi menyepakati pemerintahan Islam hanya model pelaksanaannya saja yang berbeda karena terkait pemahaman terhadap hukum Islam itu sendiri. Namun ia optimis dengan adanya pertemuan ulam Se-Asia dan Ulama Afganistan serta Taliban, perdamaian di Afganistan akan segera menemui titik terang.