Liputan6.com, Nashville - Para investigator yang menyelidiki ledakan di Nashville meyakini bahwa peristiwa itu kemungkinan merupakan aksi bom bunuh diri, menurut dua sumber penegak hukum dengan pengetahuan langsung tentang penyelidikan.
Para pejabat sebelumnya mengatakan mereka telah memulihkan bagian jasad di tempat kejadian pengeboman di pusat kota Nashville. Sementara itu, seorang pejabat FBI pada Sabtu 26 Desember 2020 mengatakan agen tidak mencari tersangka lain.
Agen juga berada di sebuah rumah di Antioch, tepat di tenggara Nashville, untuk melakukan "aktivitas resmi pengadilan," kata juru bicara FBI Jason Pack kepada CNN, dikutip pada Minggu (27/12/2020).
Advertisement
Baca Juga
Menurut seorang pejabat penegak hukum, info tentang kendaraan yang terlibat dalam ledakan pada pagi Natal membawa penegak hukum ke rumah Antioch.
Teknisi bom telah membersihkan rumah untuk memastikan aman bagi tim bukti untuk masuk, kata Pack. Penyidik kini menunggu tim bukti tiba dan masuk.
Pack tidak akan mengkonfirmasi siapa yang tinggal di rumah itu, tetapi seorang tetangga mengatakan kepada CNN bahwa istrinya memperhatikan truk penegak hukum tadi malam di lingkungan itu.
Berdasarkan info sementara, sebuah kendaraan karavan RV yang diduga sebagai sumber ledakan di Nashville memiliki penampakan di Google Maps Street View. Penyelidik masih mendalami hal ini.
Para penyelidik percaya RV yang terlihat dalam foto Google Maps Street View itu sama dengan kendaraan yang menjadi sumber ledakan di Nashville, kata sumber penegak hukum, tetapi mereka tidak dapat memastikan karena telah hancur.
Ledakan di Nashville terjadi pada Jumat 25 Desember 2020 pukul 06.30 waktu setempat. Ledakan yang bersumber dari sebuah kendaraan RV itu menyebabkan setidaknya tiga orang terluka, membuat beberapa kendaraan lain terbakar, menghancurkan sejumlah bangunan di blok itu dan melumpuhkan layanan nirkabel di sebagian besar wilayah.
Pejabat penegak hukum memberikan sedikit informasi baru dalam konferensi berita pada Sabtu 26 Desember 2020 tentang bagaimana perkembangan penyelidikan ledakan di Nashville, tetapi Agen Khusus FBI yang bertanggungjawab pada penyelidikan, Douglas Korneski, mengatakan kepada para penyelidik sedang mengerjakan kasus ini di "beberapa lini."
Simak video pilihan berikut:
Tidak Memburu Pelaku Lain
Ketika penyelidikan berlanjut, tidak ada tanda-tanda perburuan aktif atas pelaku lain, indikasi bahwa penyelidik tidak mencari seseorang yang masih menimbulkan bahaya bagi publik, beberapa sumber penegak hukum mengatakan kepada CNN.
"Kami tidak dapat mengonfirmasi individu atau siapa pun yang telah kami identifikasi," kata Agen FBI Korneski, menambahkan "pada saat ini kami tidak siap untuk mengidentifikasi individu tunggal mana pun."
Korneski juga mengatakan para penyelidik tidak memiliki indikasi bahwa mereka mencari subjek lain. Dia menambahkan bahwa tidak ada indikasi "ancaman ledakan" lainnya, dan tidak ada alat peledak lain yang ditemukan selama penyisiran di daerah tersebut.
Di antara pertanyaan yang coba dijawab oleh penyelidik adalah apakah bangunan transmisi AT&T yang mengalami kerusakan dalam ledakan itu adalah target dari ledakan, kata sumber.
Ditanya hari Sabtu tentang apakah gedung AT&T adalah target, Korneski mengatakan, "Kami sedang melihat setiap motif yang mungkin."
Advertisement
Kronologi Ledakan dan Suara Rekaman Aneh
Pihak berwenang mengatakan ledakan itu terjadi sekitar pukul 06.30 pagi waktu setempat pada Jumat 25 Desember 2020. Ledakan terjadi di luar 166 Second Avenue North, di bentangan pusat kota dengan Hard Rock Cafe, Hooters, Redneck Riviera Barbecue dan Honky Tonk Bus Tours. Ini adalah daerah di Nashville yang menjadi destinasi para wisatawan.
Kejadian berawal ketika petugas Kepolisian Metro Nashville menanggapi laporan warga yang mendengar suara tembakan sekitar pukul 05.30 pagi waktu setempat Jumat 25 Desember. Petugas yang menanggapi laporan kemudian menemukan mobil RV yang diparkir di depan gedung transmisi AT&T di 166 2nd Avenue North.
Wakil Walikota Nashville Jim Shulman mengatakan kepada CNN bahwa ada suara perempuan berbicara dalam bentuk rekaman pesan peringatan yang diputar dari dalam RV sebelum ledakan.
Kemudian rekaman itu memulai hitungan mundur yang diselingi dengan musik, kata polisi.
Tim penjinak bom sedang dalam perjalanan ketika hitung mundur itu dilakukan. Tapi itu sudah terlambat. Mobil RV itu kemudian meledak, persis seperti rekaman telah memperingatkan.
RV meledak tepat di luar Melting Pot, sebuah restoran fondue di sebuah gedung pusat kota, seperti banyak lainnya di daerah itu, yang didirikan pada akhir abad ke-19. Jendela di kedua ujung bangunan ikut hancur, termasuk sebuah pintu besar dan berat di pintu masuk gedung.
Ledakan itu juga memicu sistem hydrant membanjiri restoran selama sekitar delapan jam.
Don Aaron, juru bicara Kepolisian Metropolitan Nashville, mengatakan kerja cepat para petugas dalam mengevakuasi daerah itu membantu mencegah ledakan menyebabkan lebih banyak kerusakan.
"Kami pikir banyak nyawa diselamatkan oleh para petugas yang melakukan hal itu," katanya.