Sukses

Negara Anggota Uni Eropa Mulai Suntikan Vaksin Corona COVID-19

Sejauh ini Uni Eropa melaporkan lebih dari 335.000 kematian terkait Corona COVID-19.

Liputan6.com, Brussel - Uni Eropa telah memulai penyuntikan vaksin terkoordinasi untuk memerangi Corona COVID-19. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan, vaksin Pfizer-BioNTech telah dikirimkan ke semua 27 negara anggota.

Dikutip dari laman BBC, Senin (28/12/2020) sejauh ini Uni Eropa melaporkan lebih dari 335.000 kematian terkait Corona COVID-19.

Lebih dari 14 juta orang telah terinfeksi, dan tindakan penguncian yang ketat saat ini diterapkan di hampir semua negara anggota.

Peluncuran vaksin dilakukan ketika kasus strain baru COVID-19 yang lebih menular dikonfirmasi di beberapa negara Eropa serta Kanada dan Jepang.

Berita varian baru memicu pembatasan perjalanan di seluruh dunia minggu lalu.

Apa yang terbaru tentang peluncuran vaksin?

Vaksinasi massal di seluruh Uni Eropa, dimulai pada Minggu pagi.

Ini terwujud setelah European Medicines Agency (EMA) dan Komisi Eropa mengesahkan vaksin German-US Pfizer-BioNTech.

Uni Eropa telah mendapatkan kontrak untuk lebih dari dua miliar dosis vaksin dari berbagai perusahaan obat.

"Hari ini, kami mulai membalik halaman pada tahun yang sulit. Vaksin #COVID19 telah dikirimkan ke semua negara Uni Eropa. Vaksinasi akan dimulai besok di seluruh Uni Eropa," tweet Von der Leyen.

"Hari #EUvaksinasi adalah momen persatuan yang menyentuh. Vaksinasi adalah jalan keluar dari pandemi," tambahnya.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Vaksin Dianggap Sebagai Kunci

Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan, pada Sabtu: "Ini benar-benar pesan Natal yang membahagiakan."

"Saat ini, truk dengan vaksin pertama sedang dalam perjalanan di seluruh Eropa, di seluruh Jerman, di semua negara bagian. Pengiriman lebih lanjut akan menyusul hari selanjutnya."

"Vaksin ini adalah kunci penting untuk mengalahkan pandemi. Itu kunci bagi kita untuk mendapatkan kembali hidup kita."

Menteri Luar Negeri Italia Luigi Di Maio mendesak rekan-rekannya untuk mendapatkan suntikan.

"Kami akan mendapatkan kebebasan kami kembali, kami akan bisa merangkul lagi," katanya.

Di Hongaria, penerima pertama vaksin itu adalah seorang dokter di Rumah Sakit Pusat Del-Pest pada Sabtu, kata kantor berita negara itu.

Pihak berwenang di Slovakia juga mengatakan mereka telah mulai melakukan vaksinasi.