Sukses

Sejumlah Narapidana Positif COVID-19, Israel Tutup Penjara Ramon

Penjara Ramon di Israel ditutup, usai mendeteksi beberapa infeksi COVID-19 di antara tahanan dan penjaga.

Liputan6.com, Tel Aviv- Otoritas penjara Israel telah menutup penjara Ramon setelah mendeteksi beberapa infeksi Virus Corona COVID-19 di antara tahanan dan penjaga. 

Dilansir Al Jazeeraa, Rabu (29/30/2020), hal itu disampaikan Masyarakat Tahanan Palestina (PPS). 

Namun belum adanya komentar dari otoritas Israel terkait hal tersebut, Tetapi PPS mengatakan bahwa penutupan itu adalah "indikasi serius dari kemungkinan merebaknya pandemi di antara para tahanan".

Ditambahkan LSM tersebut, bahwa otoritas penjara akan melakukan tes COVID-19 pada para narapidana.

Penjara Ramon diketahui dibagi menjadi tujuh sel dan menampung 360 tahanan Palestina.

Disebutkan juga oleh PPS bahwa peningkatan kasus COVID-19 di antara tahanan Israel adalah "sumber pertama penularan virus ke para tahanan."

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Pemberian Vaksin COVID-19 kepada Tahanan di Israel Disebut Bukan Prioritas

Pada pekan lalu, Israel meluncurkan kampanye vaksinasi. Tetapi pada 26 Desember 2020, Menteri Keamanan Publik Amir Ohana menyebutkan memberikan vaksin Virus Corona COVID-19 kepada tahanan bukanlah "prioritas".

Komentar Amir Ohana lantas dikecam Hassan Abed Rabbo, juru bicara media untuk badan Urusan Tahanan Palestina. Rabbo menilai keputusan Ohana adalah "rasis" dan menambah daftar panjang kejahatan erhadap para tahanan. 

Abed Rabbo mengatakan, "Pemerintah pendudukan Israel bertanggung jawab penuh atas kesehatan dan kehidupan para tahanan. Tetapi mereka tidak mengambil tindakan nyata untuk melindungi mereka dari merebaknya Virus Corona."

Sejak April 2020, sekitar 140 tahanan Palestina diketahui telah terinfeksi COVID-19, mayoritas di penjara Gilboa di utara yang juga telah ditutup.

Israel juga diketahui menahan sekitar 4.400 warga Palestina, termasuk 41 perempuan dan 170 anak-anak serta 380 orang yang ditahan tanpa dakwaan atau pengadilan, di bawah kebijakan penahanan administratifnya.

3 dari 3 halaman

Infografis Daripada Jemput Virus Corona, Mendingan Liburan di Rumah Saja