Liputan6.com, London - Vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca dan Universitas Oxford baru saja diloloskan di Inggris. Pemerintah berencana memakai vaksin itu pada awal Januari 2021.
Dilaporkan BBC, Rabu (30/12/2020), Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock, berkata vaksinasi akan dimulai pada 4 Januari 2021 atau pekan depan.
Advertisement
Baca Juga
Salah seorang pejabat tinggi National Health Service (NHS), Professor Sir Munir Pirmohamed, berkata vaksin AstraZeneca akan memberi imunitas pada hari ke-22 setelah penyuntikan.
Vaksin AstraZeneca adalah vaksin kedua yang lolos uji klinis di Inggris setelah Pfizer.
Profesor Wei Shen Lim, ketua Komite Gabungan Vaksinasi dan Imunisasi, berkata tak ada preferensi antara kedua vaksin tersebut. Pemerintah juga belum bisa membandingkan keduanya.
Komite yang ia pimpin lantas meminta agar kedua vaksin digunakan dalam penyuntikan tahap 1 yang melibatkan lansia dan tenaga kesehatan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Indonesia Beli 100 Juta Vaksin Covid-19 dari Novavax dan AstraZeneca
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah Indonesia telah melakukan penandatangan kerja sama suplai vaksin dari Novavax dan Astrazeneca.
Adapun, jumlah totalnya sebesar 100 juta, di mana komposisinya 50 juta berasal dari Novavax dan 50 juta berasal dari AstraZeneca.
"Alhamdulillah hari ini pemerintah menyaksikan progres yang signifikan berupa penandatanganan perjanjian pembelian 50 juta dosis vaksin Astrazeneca oleh Bio Farma dan 50 juta dosis vaksin Novavax oleh Indofarma," ujar dia dalam konferensi pers virtual, Rabu 30 Desember 2020.
Menkes juga mengatakan, kerja sama ini diharapkan bisa memberikan variasi yang cukup untuk kebutuhan vaksin bagi rakyat Indonesia. Budi mengatakan, ditargetkan proses pembelian vaksin ini bisa rampung maksimal dalam 2 minggu ke depan.
Jika sudah rampung, maka pemerintah bisa langsung masuk ke tahap selanjutnya, yaitu distribusi vaksin ke seluruh pelosok Indonesia.
"Diberikan ke tenaga kesehatan, kemudian ke tenaga publik, dan masyarakat Indonesia," ujarnya.
Setelah distribusi selesai, barulah proses vaksinasi dilaksanakan. Dirinya memohon dukungan pada seluruh pihak agar proses vaksinasi ini bisa berjalan dengan lancar.
"Tidak mungkin kami bisa melakukan ini sendiri. Kami sangat membutuhkan untuk melakukan ini bersama-sama, tidak mungkin program ini sukses oleh Kementerian Kesehatan sendiri, tapi kita harus melakukannya sebagai gerakan dari seluruh rakyat Indonesia," tandasnya.
Advertisement
Pemerintah Sudah Pesan 371 Juta Dosis Vaksin Covid-19 hingga 2022
Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, mengatakan sampai tahun 2022 KC-PEN telah memesan 371 juta vaksin Covid-19 dari berbagai produsen. Vaksin ini nantinya akan disuntikkan kepada 180 juta masyarakat untuk menciptakan kekebalan kelompok.
"Dengan sasaran 180 juta orang yang divaksin, ini memang harus ada cadangan, sehingga jumlahnya 371 juta vaksin," kata Suharso dalam Konferensi Pers Akhir Tahun Kementerian PPN/Bappenas di Bali, Senin 29 Desember 2020.
Adapun vaksin yang telah dipesan dan akan tiba di Indonesia tahun 2021 antara lain dari produk Sinovac sebanyak 116 juta vaksin dan Novavax sebanyak 52 juta vaksin. "Jadi confirm dari Sinovac dan Novavac ini jadi totalnya 168 juta vaksin," kata Deputi Bidang Ekonomi, Amalia Adininggar Widyasanti.
Selain dua merek itu, ada juga pemerintah juga memesan vaksin di beberapa perusahaan. Antara lain vaksin Viper sebanyak 45 juta, vaksin Covac 12 juta, dan AstraZeneca sebanyak 50 juta vaksin.
"Kalau semua bisa order 3 merek itu, 275 juta vaksin yang kita peroleh di tahun 2021," kata Widyasanti.
Sementara itu, untuk tahun 2022 vaksin yang telah dipesan dari Sinovac dan Novavax sebanyak 87 juta vaksin. Sehingga total pengadaan vaksin hingga 2022 sebanyak 371 juta vaksin.
Dia mengatakan vaksin yang dipesan ini akan didistribusikan mulai awal tahun 2021. Pendistribusian vaksin ini dilakukan secara bertahap.
"Beberapa merek sudah dipesan pemerintah dan akan diselenggarakan vaksinasi secara bertahap dan akan dilanjutkan sampai tahun 2022," kata dia mengakhiri.
Infografis COVID-19:
Advertisement