Liputan6.com, Jakarta - Memasuki masa liburan Tahun Baru 2021, wabah Virus Corona di Tokyo, Jepang, semakin parah dan bisa saja meledak dalam beberapa hari ke depan. Jutaan orang Jepang biasanya bepergian saat liburan tahun baru.
Tokyo mencatat 944 kasus baru COVID-19 pada Rabu 30 Desember, tepat di bawah rekor 949 pada Sabtu. Para ahli medis memperingatkan bahwa jika wabah tersebut tidak dicegah, maka Tokyo bakal segera menyaksikan lebih dari 1.000 kasus baru setiap harinya.
"Tolong dahulukan nyawa daripada kesenangan," kata Gubernur Tokyo Yuriko Koike, meminta masyarakat agar di rumah selama mungkin saat liburan.
Advertisement
Tokyo berada di titik kritis, dengan prakiraan cuaca musim dingin dan jenis baru Virus Corona yang sangat menular dari Inggris dan Afrika Selatan, yang sudah terdeteksi di Jepang.
"Situasinya sangat genting, kami menghadapi gelombang besar kasus Virus Corona yang belum pernah kami saksikan sebelumnya," ucap Koike.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Larang Masuk Warga Negara Asing
"Jumlah kasus dapat membludak kapan saja. Siapa pun dari kita bisa terinfeksi kapan pun ... Jika kita tidak mengatasinya sekarang, maka kita akan menghadapi situasi yang jauh lebih parah," kata Koike seperti dikutip dari Antara, Kamis (31/12/2020).
Pemerintah Jepang pada Senin mulai melarang masuk warga negara asing bukan penduduk menyusul ditemukannya jenis baru COVID-19 Inggris di Jepang. Pihaknya juga meminta warga untuk tidak menggelar perayaan, perkumpulan keluarga dan perjalanan yang biasanya dilakukan tahun ini.
Hingga Selasa 29 Desember, sekitar 3.400 orang di Jepang meninggal karena COVID-19, dari sekitar 227.390 kasus, demikian lembaga penyiar NHK.
Advertisement