Liputan6.com, Ouagadougou - Burkina Faso dikabarkan memiliki presiden yang sama dengan periode sebelumnya. Roch Marc Christian Kaboré, terpilih kembali untuk masa jabatan kedua.
Presiden Burkina Faso dua periode itu kemudian memecat Perdana Menteri Christophe Dabiré pada Rabu 30 Desember 2020. Ia membubarkan pemerintah, menurut dekret yang dikirim ke kantor berita AFP.
Pembubaran itu adalah prosedur umum setelah pemilu legislatif.
Advertisement
"Dekret Presiden (Burkina) Faso: fungsi Perdana Menteri dihentikan, pemerintah dibubarkan," demikian sepenggal bunyi dekret tersebut, seperti dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (31/12/2020).
Sejauh ini belum ada informasi tentang nama calon kepala pemerintahan Burkina Faso yang baru, atau kapan akan dilantik.
Saksikan Juga Video Ini:
Partai Berkuasa Unggul
Presiden Kaboré terpilih kembali pada putaran pertama untuk masa jabatan kedua pada 22 November. Pemilihan presiden digabungkan dengan pemilihan legislatif, sebagian besar dimenangkan oleh partai yang berkuasa dan sekutunya.
Ekonom, mantan komisaris yang membidangi Perdagangan, Persaingan, dan Kerja Sama Ekonomi dan Uni Moneter Afrika Barat, Christophe Dabiré dilantik sebagai kepala pemerintahan pada Januari 2019.
Burkina Faso, negara yang miskin dan terkurung daratan dengan 20,5 juta penduduk, berkali-kali dilanda serangan militan sejak 2015, menewaskan sedikitnya 1.200 orang dan satu juta orang mengungsi secara internal.
Presiden Kaboré berjanji mewujudkan "keamanan dan stabilitas" di negara itu untuk masa jabatan kedua dan terakhirnya.
Advertisement