Sukses

Virus Corona COVID-19 Ditemukan pada Sampel Kemasan Suku Cadang Mobil di China

Virus Corona COVID-19 dilaporkan ditemukan pada beberapa sampel kemasan suku cadang mobil di China.

Liputan6.com, Jincheng - Virus Corona COVID-19 dilaporkan ditemukan pada beberapa sampel kemasan suku cadang mobil di China. Personel yang melakukan kontak dekat dengan barang itu kini telah dikarantina dan semuanya dinyatakan negatif.

Sementara itu, barang terkait yang mengandung COVID-19 telah disegel.

Mengutip Xinhua, Senin (4/1/2021), beberapa sampel kemasan suku cadang mobil di berbagai bagian China itu memiliki hasil tes positif mengandung Virus Corona COVID-19 setelah sebuah perusahaan yang bergerak dalam penjualan suku cadang mobil melaporkan kasus COVID-19 yang dikonfirmasi.

Di Kota Jincheng, Provinsi Shanxi China utara, COVID-19 prevention and control atau pusat pengendalian dan pencegahan penyakit setempat mendeteksi virus pada kemasan ban mobil, demikian menurut kantor pencegahan dan pengendalian COVID-19 kota itu pada Sabtu 2 Januari malam waktu setempat.

Badan tersebut kemudian mengaktifkan tanggap darurat. Personel yang melakukan kontak dekat dengan barang telah dikarantina dan semuanya dinyatakan negatif. Sedangkan barang terkait disegel.

Di Hohhot, ibu kota Daerah Otonomi Inner Mongolia, Tiongkok utara, lima sampel kemasan suku cadang mobil di toko 4S dinyatakan positif mengandung Virus Corona jenis baru itu, menurut kantor pusat kota untuk pencegahan dan pengendalian COVID-19.

Pernyataan yang dikeluarkan Minggu 3 Januari oleh kantor pusat COVID-19 prevention and control mengatakan tiga batch suku cadang mobil dari perusahaan tempat kasus yang dikonfirmasi ada penularan Virus Corona jenis baru itu dilaporkan didistribusikan ke tiga toko 4S di Hohhot.

Salah satu toko 4S kemudian ditemukan memiliki sampel kemasan yang dinyatakan positif Corona COVID-19.

Ketiga toko 4S kemudian di-lockdown dan suku cadang mobil terkait disegel. Personel yang melakukan kontak dekat dengan barang tersebut telah dikarantina dan sejauh ini dinyatakan negatif.

Tiga sampel positif COVID-19 lainnya yang diambil dari pengemasan suku cadang mobil serupa ditemukan di Kota Cangzhou di Provinsi Hebei, dan Yantai serta Linyi di Provinsi Shandong, menurut pihak berwenang setempat.

Uji asam nukleat dilakukan pada suku cadang dan sejumlah personel onderdil mobil terkait di berbagai kota di China. Langkah itu disegerakan setelah seorang karyawan dari perusahaan Beijing yang terlibat dalam penjualan suku cadang mobil didiagnosis tertular COVID-19, dan ditemukan beberapa paket suku cadang mobil positif mengandung virus itu pada akhir Desember 2020.

Saksikan Juga Video ini:

2 dari 3 halaman

Produk Ikan Beku Indonesia Mengandung COVID-19 Ditemukan Lagi di China

Sebelumnya, produk ikan beku asal Indonesia ditemukan mengandung COVID-19 di China. Ikan yang terdeteksi adalah jenis bawal. 

Dilaporkan ABC Indonesia, Kamis (12/11/2020), Administrasi Umum Kepabeanan China menulis "asam nukleat SARS-CoV 2" telah terdeteksi di satu sampel ikan bawal beku yang diimpor dari China.

Sesuai dengan aturan otoritas kepabeanan di China, pemasok makanan beku yang sampel produknya dites positif COVID-19 akan ditangguhkan selama seminggu.

Diketahui dari pernyataan tersebut perusahaan yang mengekspor adalah PT Anugrah Laut Indonesia dengan nomor registrasi CR 821-16.

ABC Indonesia telah menghubungi perusahaan ekspor ikan dengan nama PT Anugrah Laut Indonesia yang berlokasi di Jawa Timur.

"Kami belum dapat informasi atau kabar apapun soal (penangguhan) itu, jadi saya nggak bisa memberikan tanggapan apa-apa," kata Ahmad Marzuki, salah satu staf PT Anugrah Laut Indonesia yang menjawab telepon ABC Indonesia.

Yugi Prayanto, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan mengatakan masih akan mencari tahu soal laporan dari China tersebut.

Tapi dugaan sementara Yugi, ini terjadi saat proses 'handling' atau penanganan seperti yang juga terjadi saat China menangguhkan ekspor ikan beku asal sebuah perusahaan di Sumatera Utara.

"Menurut saya ini juga sama, hanya satu perusahaan saja, jadi tidak bisa dipukul rata sebagai semua ikan dari Indonesia terkontaminasi COVID-19," ujar Yugi kepada Erwin Renaldi.

"Sudah pasti tidak disengaja atau salah satu pekerja pengemasannya mungkin terkontaminasi dan menempel di kemasannya."

"Tapi kita butuh kajian dan informasi lebih rinci lagi soal itu, karena kita tidak mau berasumsi."

Selengkapnya di sini

3 dari 3 halaman

Infografis Daripada Jemput Virus Corona COVID-19, Mendingan Liburan di Rumah Saja