Liputan6.com, Jakarta- Total infeksi Virus Corona COVID-19 di seluruh dunia pada hari Selasa per pukul 09.25 WIB telah mencapai 85.624.961 kasus, dan 48.086.570 di antaranya telah dinyatakan sembuh berdasarkan COVID-19 Dashboard by the Center for Systems Science and Engineering (CSSE) at Johns Hopkins University.
Total 1.851.448 orang dunia tercatat telah meninggal dunia akibat COVID-19, seperti dikutip dari gisanddata.maps.arcgis.com, Selasa (5/1/2021).
Data Johns Hopkins University juga menunjukkan bahwa India berada di posisi teratas untuk pasien pulih yakni 9.946.867 lalu disusul Brasil sebanyak 6.950.045.Â
Advertisement
Infeksi di Amerika Serikat, negara dengan jumlah kasus COVID-19 terbesar di dunia, telah mencapai 20.800.517.Â
Negara Bagian New York mencatat jumlah pasien sembuh COVID-19 terbanyak di AS, yaitu 104.939 orang pulih.
India, Brasil, Rusia, dan Inggris sekarang tercatat sebagai negara dengan kasus infeksi terbesar setelah AS.
India berada di posisi kedua negara dengan infeksi Virus Corona COVID-19 terbesar dunia, sebanyak 10.340.469 kasus.Â
Selanjutnya, kasus COVID-19 terbesar ketiga di dunia tercatat di Brasil, sebanyak 7.753.752 infeksi.
Di Rusia, 3.226.758 orang dinyatakan positif terkena Virus Corona COVID-19, dan 2.612.934 pulih.Â
Melampaui Prancis, Inggris kini berada di posisi kelima untuk kasus terbanyak, tercatat memiliki 2.721.622 infeksi dan 6.260 orang sembuh.
Sementara di Prancis, 2.717.059 orang tercatat positif COVID-19 dan 201.959 telah pulih.Â
Saksikan Video Berikut Ini:
Varian Baru COVID-19 dari Inggris Ditemukan Lagi di AS, Kali Ini di New York
Dilansir Channel News Asia, Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan bahwa negara bagiannya telah menemukan kasus pertama dari jenis Virus Corona COVID-19 "Inggris" yang lebih menular.
Temuan ini pun meningkatkan kekhawatiran tentang ancaman terhadap kapasitas rumah sakit jika menyebar dengan cepat di negara bagian itu.
Gubernur Cuomo menerangkan pada Senin (4 Januari) bahwa seorang pria berusia 60-an yang tinggal di sebuah kota di utara Albany mengidap penyakit Virus Corona jenis baru dari Inggris.Â
Namun, pria yang kini sedang dalam masa pemulihan tersebut, diketahui tidak melakukan perjalanan baru-baru ini. Hal itu menunjukkan bahwa penyebaran komunitas sedang terjadi.Â
Sejauh ini, New York telah melakukan 5.000 tes untuk strain baru, dan hanya menemukan satu kasus.Â
Disebutkan Gubernur Cuomo, hal itu bisa menjadi "perubahan permainan" jika strain baru meningkatkan rawat inap dan memaksa daerah untuk ditutup.
Advertisement