Liputan6.com, Jakarta - Ketika bangun di tengah malam, mencoba untuk bergerak tetapi tubuh Anda tidak merespons. Anda mengira itu mimpi, tetapi jelas menyadarinya.
Ketika mencoba untuk meminta bantuan tetapi Anda tidak dapat bersuara. Jadi Anda berbaring di tempat tidur, yang terasa seperti orang asing di tubuh sendiri saat itu.
Itu artinya, Anda pernah mengalami kelumpuhan tidur. Meskipun merupakan fenomena yang belum pernah didengar kebanyakan orang, hingga 7,6 persen orang menderita kondisi ini setidaknya sekali dalam hidup mereka.
Advertisement
Baca Juga
Bright Side membahas beberapa hal tentang gangguan tidur misterius ini dan ingin membagikannya kepada Anda.
Apa itu sleep paralysis
Sleep Paralysis atau kelumpuhan saat tidur adalah keadaan di mana seseorang dalam keadaan sadar tetapi tidak dapat bergerak atau berbicara.
Ini biasanya terjadi selama salah satu dari 2 transisi: saat Anda tertidur atau bangun. Seseorang mengalami sensasi kelumpuhan dan perasaan berat, seperti seseorang atau sesuatu yang sangat berat duduk di atasnya.
Biasanya disertai halusinasi, yang membuat situasinya jauh lebih menakutkan.
Anda kehilangan kendali atas tubuh
Tidak peduli seberapa keras Anda berusaha, jika Anda mengalami sleep paralysis, tidak ada yang dapat dilakukan untuk membangunkan tubuh.
Beberapa orang dapat menggerakkan jari tangan atau kaki mereka, menyebabkan mereka akhirnya bangun. Orang sering menggambarkannya sebagai "pengalaman keluar tubuh". Kelumpuhan tidur dapat berlangsung dari beberapa detik hingga beberapa menit.
Simak video pilihan di bawah ini:
Mengalami mimpi buruk dan halusinasi
Gejala utama kelumpuhan tidur termasuk halusinasi dan mimpi buruk. Namun, ini sangat berbeda dengan mimpi yang Anda lihat saat tidur.
Nyatanya, "halusinasi" ini terjadi ketika pikiran berada dalam situasi waspada dan merasa terjaga. Ini membuat situasi dua kali lebih meresahkan.
Saat lumpuh, orang cenderung melihat sosok bayangan dan mendengar suara seram. Terkadang hal itu sejalan dengan perasaan diseret dari tempat tidur, terbang, atau getaran yang mengalir di seluruh tubuh.
Â
Advertisement
Mengapa itu terjadi?
Saat kita tidur, tubuh kita masuk dan keluar dari tidur REM (rapid eye movement). Otak kita mengirimkan perintah ke otot untuk rileks, dan kita memasuki keadaan atonia.
Keadaan ini diperlukan untuk membatasi gerakan fisik sehingga kita tidak akan mewujudkan mimpi. Nah, kelumpuhan tidur terjadi ketika tubuh kita mengalami masalah saat melakukan transisi itu. Kita sudah bangun, tapi otot kita gagal keluar dari atonia.
Ada beberapa kemungkinan penjelasan tentang halusinasi. Salah satunya adalah bahwa bagian otak kita yang bertanggung jawab atas ketakutan dan emosi sangat aktif dalam REM.