Liputan6.com, Jakarta- Peristiwa penyerbuan oleh demonstran pro-Donald Trump di gedung Capitol Hill Amerika Serikat membuat sejumlah pejabat di negara itu memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan mereka.
Pengunduran diri itu diajukan oleh menteri-menteri AS hingga pejabat tinggi kepolisian.
Diketahui bahwa banyaknya pendukung Trump yang melakukan aksi protes di luar Gedung Capitol Hill AS pada Rabu (6 Januari 2021).
Advertisement
Beberapa dari mereka juga menerobos masuk gedung tersebut dan melakukan aksi perusakan. Peristiwa tersebut lantas menuai berbagai kecaman dari berbagai pimpinan negara di dunia.
Berikut adalah deretan pejabat AS yang mundur setelah kericuhan demonstran Pro-Trump di gedung Capitol Hill:
1. Menteri Perhubungan AS Elaine Chao
Menteri Perhubungan AS Elaine Chao mengatakan pada 7 Januari 2021 bahwa dia mengundurkan diri dari jabatannya.
Mundurnya Chao dari jabatannya terjadi menyusul peristiwa penyerbuan di gedung Capitol Hill yang dilakukan oleh para demonstran pro-Trump pada 6 Januari.
Chao menyebut kericuhan yang terjadi di Capitol Hill itu baginya adalah peristiwa traumatis, yang seharusnya dapat dihindari dan tidak dilakukan oleh massa.
"Peristiwa traumatis dan sepenuhnya dapat dihindari karena para pendukung presiden (Donald Trump) menyerbu gedung Capitol ," tutur Chao, seperti dikutip dari AFP, Jumat (8/1/2021).
"Itu sangat mengganggu saya dengan cara yang tidak bisa saya kesampingkan," lanjutnya.
2. Utusan Khusus AS untuk Irlandia Utara, Mick Mulvaney.
Sebelumnya, di hari yang sama, mantan kepala staf kepresidenan AS Mick Mulvaney juga mengungkapkan bahwa ia mengundurkan diri dari jabatan diplomatiknya untuk memprotes terjadinya kekerasan dari massa.
"Saya tidak bisa tinggal di sini, tidak setelah apa yang terjadi kemarin. Anda tidak bisa melihat peristiwa itu kemarin dan berpikir bahwa saya ingin menjadi bagian dari tindakan itu dengan cara, bentuk atau bentuk apa pun," ujar Mulvaney kepada stasiun televisi CNBC.
Mulvaney, yang telah bekerja sebagai utusan khusus AS untuk Irlandia Utara, mengatakan bahwa ia telah memberi tahu Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo tentang pengunduran dirinya.
"Mereka yang memilih untuk tetap menjabat, dan saya telah berbicara dengan beberapa dari mereka, memilih untuk tetap bekerja karena mengkhawatirkan presiden," sebut Mulvaney.
Saksikan Video Berikut Ini:
Menteri Pendidikan - Kepala Staf Ibu Negara AS Melania Trump
3. Menteri Pendidikan AS Betsy DeVos
Menteri Pendidikan Betsy DeVos juga termasuk di antara menteri AS yang memustuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya pasca kericuhan di gedung Capitol Hill.
Dilaporkan CNN, dalam sebuah surat pengunduran diri kepada Trump yang diterbitkan pada 7 Januari, DeVos menyebut Presiden AS itu telah membantu menghasut kekerasan.
DeVos menyebut perilaku massa 'tidak masuk akal bagi negara kita". Ia juga menyampaikan kepada Trump; "Tidak salah lagi dampak retorika Anda terhadap situasi ini, dan itu adalah titik balik bagi saya," kata DeVos dalam sebuah surat kepada Trump yang diterbitkan di beberapa media AS".
4. Deputi Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Matt Pottinger
Sebelum Menteri Chao dan Menteri Mulvaney, Deputi Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Matt Pottinger juga memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya.
5. Kepala Staf Ibu Negara AS Melania Trump, Stephanie Grisham
Adapun pengunduran diri lainnya yang juga dilakukan oleh Stephanie Grisham, yang merupakan mantan sekretaris pers Gedung Putih dan yang sekarang menjabat sebagai Kepala Staf Ibu Negara AS Melania Trump.
Pada Rabu sore (6 Januari) waktu setempat, Grisham mengajukan pengunduran diri dari jabatannya setelah demonstran pro-Trump melakukan kekacauan di dalam gedung Capitol Hill, di tengah sidang Kongres AS untuk mengesahkan kemenangan Presiden terpilih AS Joe Biden, dalam pemilu 2020.
"Merupakan suatu kehormatan untuk melayani negara di Gedung Putih. Saya sangat bangga menjadi bagian dari misi Nyonya Trump untuk membantu anak-anak di mana saja, dan bangga atas banyak pencapaian pemerintahan ini," kata Grisham, seperti dilansir Channel News Asia.
Namun, Grisham tidak mengungkapkan alasan pengunduran dirinya.
Advertisement
Sekretaris Sosial Gedung Putih Hingga Kepala Kepolisian Capitol AS
6. Sekretaris Sosial Gedung Putih, Rickie Niceta dan Wakil Sekretaris Pers Gedung Putih, Sarah Matthews
Sekretaris sosial Gedung Putih, Rickie Niceta, juga mengundurkan diri dari jabatannya. Begitu pula Wakil Sekretaris Pers Gedung Putih, Sarah Matthews. Hal itu dilaporkan oleh dua sumber kepada kantor berita Reuters.
7. Penasihat Keamanan Nasional AS Robert O'Brien
Adapun Penasihat Keamanan Nasional, Robert O'Brien yang juga dilaporkan mempertimbangkan untuk mengundurkan diri dari jabatan mereka.
"Saya baru saja berbicara dengan Wakil Presiden Pence. Saya bangga bekerja dan melayani bersamanya, " kata O'Brien dalam sebuah pernyataan.
Kabar tentang mundurnya Wakil Kepala Staf Gedung Putih, Chris Liddell juga bermunculan.
Namun, di sisi lain, Senator Republik Lindsey Graham, memohon kepada para pejabat tinggi AS untuk tetap bekerja demi stabilitas.
"Kepada mereka yang percaya bahwa mereka harus meninggalkan jabatannya sekarang, saya akan mendesak kalian untuk tidak melakukannya," kata Graham, seperti dikutip dari AFP. Ia pun mendesak O'Brien secara khusus untuk "tetap tinggal".
8. Kepala Kepolisian Capitol dan Sergeant-at-Arms and Doorkeeper, Steven Sund
Melansir CNN, Kepala Kepolisian Capitol dan Sergeant-at-Arms and Doorkeeper Steven Sund juga diumumkan mengundurkan diri dari jabatannya.
Sebelumnya, ketua DPR AS Nancy Pelosi telah menyerukan Sund untuk mengundurkan diri dari jabatannya.
Seorang pejabat Kepolisian Capitol AS yang enggan disebut namanya menyebutkan bahwa pengunduran diri Sund efektif berlaku pada 16 Januari mendatang.
Tak hanya Sund, Ketua Mayoritas Senat AS, Mitch McConnell juga mengumumkan pengunduran diri Michael Stenger yang menjabat sebagai Sergeant-at-Arms and Doorkeeper pada Senat.
Pada 7 Januari 2021, Kepempinan Kepolisian Capitol AS mengungkapkan informasi detail terkait kericuhan yang membuat para anggota DPR maupun Senat AS mengkhawatirkan keselamatan mereka.
Dalam pernyataannya, Sund mengatakan bahwa petugas polisi dan aparat penegak hukum lainnya 'secara aktif diserang' dengan pipa logam dan senjata lainnya.
"Mereka (massa) bertekad masuk ke Gedung Capitol dengan menyebabkan kerusakan besar," terang Sund.
Infografis Rusuh di Capitol Hill AS
Advertisement