Liputan6.com, Pyongyang - Kim Jong-un kini mendapat sebuah gelar baru, yaitu sekretaris jenderal Partai Buruh yang berkuasa. Media resmi Korea Utara melaporkan kabar tersebut.
Seperti dikutip dari VOA Indonesia, Senin (11/1/2021), jabatan itu pernah dipegang oleh mendiang ayah dan kakeknya.
Baca Juga
Pengangkatan itu dilihat sebagai sesuatu yang simbolis. Sebab sejatinya Kim Jong-un sudah menjadi pemimpin tertinggi partai berkuasa di Korut.
Advertisement
Namun, langkah itu sepertinya bertujuan untuk memperkuat wewenangnya karena Kim Jong-un menghadapi tantangan ekonomi yang semakin besar di dalam negeri.
Menurut berita dari KCNA pada Senin 11Â Januari, kongres partai yang sedang berlangsung, yang pertama dalam lima tahun, mengumumkan gelar baru Kim Jong-un pada Minggu 10Â Januari.
Saksikan Juga Video Ini:
Kim Jong-un Akui Kesalahan Penanganan Ekonomi
Sebelumnya, pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un mengakui adanya kesalahan dalam pengelolaan ekonomi di negaranya.Â
Pernyataan itu ia sampaikan dalam pembukaan Kongres Partai Buruh Korea Utara, yang digelar untuk pertama kalinya dalam lima tahun.
Dalam sejarah Korea Utara, kongres ini merupakan kongres kedelapan dan terjadi dan terjadi sepekan sebelum Joe Biden menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat.
Diketahui bahwa relasi Korea Utara dan AS mendingin sejak pertemuan antara Kim Jong-un dan Presiden Donald Trump pada Februari 2019 di Hanoi, Vietnam.
Pada saat itu, kedua pihak mendebatkan sanksi yang dicabut dan apa yang bisa diberikan Pyongyang sebagai gantinya.
Kini, dengan langkah penutupan perbatasan dalam upaya untuk mencegah penyebaran Virus Corona COVID-19, kondisi ekonomi Korea Utara semakin terisolasi.
Kantor berita Korean Central News Agency (KCNA) melaporkan, pada hari pertama kongres bahwa Kim Jong-un memulainya dengan menjabarkan prestasi baik yang diraih partai dan rakyatnya.
Tetapi di sisi lain, Kim Jong-un menyebutkan bahwa hasil dari strategi pembangunan ekonomi selama ilma tahun terakhir "sangat jauh dari tujuan kita di hampir semua bidang", demikian dalam laporan KCNA.
Sementara itu, gambar yang beredar di surat kabar pemerintah Korea Utara, Rodong Sinmun menunjukkan kehadiran 7.000 delegasi Partai Buruh tengah jadi sorotan. Sebab tak satu pun dari mereka yang memadati acara kongres --yang digelar di tengah pandemi COVID-19-- mengenakan masker.
Advertisement