Liputan6.com, Jakarta- Setelah kekeringan selama bertahun-tahun menurunkan jumlah pasokan, industri domba dan wol di seluruh Australia masih dalam masa pemulihan. Seiring berjalannya kebangkitan industri, kini banyak perempuan yang terlibat dalam industri yang didominasi laki-laki itu, khususnya pemangkas bulu domba.
Diketahui pada biasanya, pekerjaan memangkas bulu domba kebanyakan dilakukan laki-laki. Tetapi kali ini, kegiatan itu telah banyak dilakukan perempuan di Australia.
Baca Juga
Dilansir VOA Indonesia, Senin (11/1/2021) pelatih pemangkasan bulu domba di Universitas Queensland, Australia Hope Young mengatakan, "Jelas ini pekerjaan yang didominasi laki-laki. Namun, sekarang dilakukan dengan sangat baik sekali oleh perempuan. Jadi kini menjadi industri perempuan."
Advertisement
Industri domba dan wol di bagian barat Queensland, kini perlahan-lahan mulai kembali bangkit setelah bertahun-tahun mengalami penurunan akibat kekeringan parah.
Hal itu membuat kebutuhan hadirnya pemangkas bulu domba yang ahli, mengingat pemangkas yang ada mulai berumur, sehingga dibutuhkan tenaga-tenaga baru.
"Dulu kami memiliki banyak peserta, tetapi sekarang semakin sulit mencari orang yang ingin menekuni industri ini," ungkap Geoff Cullen, seorang pelatih tukang pangkas bulu domba lain di Universitas Queensland.
Tetapi masalah tersebut telah terbantu dengan semakin banyaknya perempuan yang tertarik menjawab tantangan kebutuhan tukang pangkas ini. Salah seorang diantaranya adalah Diana Goode.
Goode membeberkan, "Saya kira tantangan besarnya adalah mentalitas. Ini seperti dulu, ketika perempuan merasa – 'oh saya tidak perah melakukan hal itu'. Namun, ketika mereka melihat satu dua kali, tiba-tiba hal itu memberi inspirasi dan membuat kita mengatakan – 'masa sih saya tidak dapat melakukannya?"
Hope Young pun mengatakan, "Ke mana pun saya pergi, saya melihat semakin banyak perempuan di industri ini. Tampaknya hal ini tidak berbeda."
Saksikan Video Berikut Ini:
Kesempatan Belajar
Dalam beberapa tahun ini, belum adanya kursus memangkas domba yang terakreditasi di Western Queensland, meski kebutuhan pemangkas domba telah meningkat pesat.
Hal itu kemudian menjadi alasan kursus seperti yang dilakukan oleh Hope Young dan Geoff Cullen sangat diminati, dengan separuh pesertanya adalah perempuan.
Pemimpin Dewan Pengembangan dan Perencanaan Daerah Pedalaman Liza Cameron, mengatakan "Saya kira ini benar-benar mengindikasikan perubahan dalam industri ini. Jadi kami menerima banyak pertanyaan dari banyak perempuan dan pasangan muda."
Sementara itu, menurut peternak domba Vivienne Elliott, kursus ini membuka kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang industri yang disukainya.
"Karena kami punya banyak sekali domba di rumah, saya merasa suatu hari nanti saya akan memiliki lebih banyak domba di banding milik ayah saya.. Hahaha.. Jadi saya setia pada industri peternakan domba dan wol karena saya dibesarkan di dunia ini. Ini menjadi bagian dari hidup saya," ujar Elliott.
Namun, meski sudah menguasai teknik memangkas domba yang baik, Elliott menganggap hal itu lebih sulit dibanding kelihatannya.
"Begitu kita bisa memangkas bagian-bagian kulit domba yang berkerut-kerut, maka semuanya akan lebih mudah. Terutama di bagian bagian yang dapat dipangkas sekali jalan. Kita jadi tertantang untuk terus melakukannya, lagi dan lagi. Ini menjadi sangat mudah," jelasrnya.
Diana Goode pun mengungkap sangat senang karena semakin banyak perempuan yang berminat penjadi pemangkas domba profesional.
Goode menyampaikan, "Sangat menyenangkan melihat situasi di mana remaja-remaja putri mulai belajar memangkas bulu domba. Bagaimana pada awal minggu mereka mengatakan 'aduh, saya khawatir tentang pekerjaan ini'. Namun kemudian mereka melihat seekor domba betina berukuran besar dan justru mengatakan 'ah, apa yang harus saya khawatirkan?"
Advertisement