Liputan6.com, Singapura - Pemimpin Singapura menyampaikan dukacita atas peristiwa jatuhnya pesawatnya Sriwijaya Air SJ 182 pada Sabtu 9 Januari 2021. Ucapan duka disampaikan oleh perdana menteri, presiden, dan menteri luar negeri Singapura.
"Saya merasakan kesedihan mendalam saat mengetahui bahwa penerbangan Sriwijaya SJ182 telah jatuh pada 9 Januari 2021. Atas nama rakyat Singapura, saya memberikan simpati dari lubuk hati saya kepada rakyat Indonesia di saat duka ini," tulis Halimah Yacob, seperti dikutip Senin (11/1/2021).
Advertisement
Baca Juga
Presiden Halimah berkata Singapura siap untuk memberikan bantuan yang diperlukan.
Perdana Menteri Singapura Lee HSien Loong turut menyampaikan rasa dukacita, serta menegaskan bahwa Singapura siap membantu usaha tim SAR.
"Saya sangat menyesal saat mengetahui jatuhnya penerbangan Sriwijaya Air SJ182 pada 9 Januari 2021. Atas nama Pemerintah Singapura, saya menyampaikan belasungkawa mendalam kepada para keluarga dari mereka yang terlibat dalam tragedi ini," ujar PM Lee.
"Singapura siap untuk membantu usaha-usaha search and recovery jika dibutuhkan oleh Indonesia," ujar PM Loong.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kirim Surat ke Menlu Retno
Kementerian Luar Negeri Singapura juga mengirimkan surat ke Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan meminta agar Indonesia tidak sungkan untuk menghubungi Singapura bila perlu bantuan.
"Kami berdiri bersama mereka yang terdampak oleh insiden tragis ini," ujar Menlu Singapura.
"Singapura siap untuk mendukung usaha-usaha search and recovery bila Indonesia membtuhkan. Mohon jangan segan untuk menghubungi saya jika kita bisa menolong," ujar Menlu Vivian.
Advertisement
Identifikasi Korban Sriwijaya Air SJ 182, DVI Utamakan Ketepatan Ketimbang Kecepatan
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri terus berupaya untuk mengidentifikasi bagian tubuh para korban kecelakaan Sriwijaya Air bernomor penerbangan SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Sabtu 9 Januari 2021.
Tim tidak mematok tenggat waktu proses identifikasi jenazah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak itu. Selama mengidentifikasi tim DVI memastikan akan mengutamakan ketepatan dibanding kecepatan.
"Enggak ada (target) karena terpenting ketepatan bukan kecepatan," tegas Kabid DVI Pusdokkes Polri, Kombes Ahmad Fauzi di RS Polri, Jakarta pada Senin (11/1/2021).
Untuk itu, Fauzi meminta kesabaran dari pihak keluarga korban kecelakaan Sriwijaya Air untuk menunggu hasil kerja dari tim DVI.
"Maka kami minta kesabaran keluarga korban agar jangan salah identifikasi," harap dia.