Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Inggris telah menyiapkan dana senilai 1 miliar dolar untuk Indonesia dan negara berkembang lain untuk dana vaksin COVID-19. Bantuan diberikan lewat skema CoVAX Advance Market Commitment (AMC).
Dana akan digunakan untuk distribusi satu miliar dosis vaksin corona ke 92 negara berkembang, termasuk Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Hal ini diumumkan pada peringatan Sidang Umum perdana PBB yang diadakan 75 tahun lalu di London.
"Inggris bersama mitra-mitra kami, secara bersama-sama telah memimpin ketersediaan satu miliar dosis vaksin virus Corona untuk negara-negara yang rentan," ujar Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab dalam keterangan resmi, Senin (11/1/2021).
Sementara itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, mengaku senang karena Inggris bisa terlibat untuk membantu Indonesia dalam bidang kesehatan di saat pandemi COVID-19.
“Saya bangga Inggris telah berhasil mengumpulkan US$ 1 miliar untuk membantu Indonesia dan negara lain di seluruh dunia mendapatkan vaksin COVID-19. Ini adalah jumlah yang sangat besar, yang menunjukkan skala tantangan di depan kita - dan kesediaan Inggris untuk membantu Indonesia dan negara lain," ujar Dubes Owen.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Pertemuan PBB di London
Pada hari Senin 11 Januari, Sekretaris Jenderal PBB secara virtual akan bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab, Menteri di Kementerian Luar Negeri Inggris Lord Ahmad, James Cleverly, Lord Goldsmith dan Wendy Morton.
Presiden COP26, Alok Sharma, juga hadir di acara tersebut. Tahun ini, Inggris menjadi tuan rumah acara lingkungan international COP26. Sekretaris Jenderal PBB juga akan berdiskusi dengan Uskup Agung Canterbury.
Pertemuan antara PBB dan pemerintah Inggris diadakan secara virtual.
Tahun ini, kedua pihak memperingati Sidang Umum pertama PBB yang digelar di London pada 75 tahun lalu pada 10 Januari 1946.
Dalam acara, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mengenang pentingnya Sidang Umum PBB pada 1946 yang berakar dari visi perdamaian dunia.
“Di tengah perang dunia kedua yang masih jauh dari kemenangan, Winston Churchill dan Franklin Roosevelt – yang kemudian bergabung dengan para pemimpin China, Prancis, Uni Soviet saat itu, dan kekuatan sekutu lainnya – dengan berani menetapkan visi untuk membebaskan dunia dari ketakutan dan kekurangan, melalui kerja sama," ujar Guterres.
"Visi ini terwujud menjadi Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan pada hari ini tepat 75 tahun yang lalu diadakanlah pertemuan pertama Sidang Umum PBB di London," pungkasnya.
Advertisement
Peran Inggris
Acara peringatan ini menandai peran Inggris dalam pembentukan PBB, yang telah merundingkan 172 penyelesaian damai yang telah mengakhiri konflik dan lebih dari 300 perjanjian internasional dari konvensi hak asasi manusia hingga perjanjian tentang penggunaan luar angkasa, perdagangan senjata, dan lautan.
Inggris ingin mengucapkan selamat kepada Indonesia yang baru saja menyelesaikan masa jabatan keempatnya sebagai Anggota Tidak Tetap DK PBB dan atas kontribusi Indonesia pada isu Afghanistan dan Keterlibatan Perempuan dalam misi Perdamaian dan Keamanan.
Sebagai penghormatan tetap atas 75 tahun kinerja PBB, halaman di sebelah Westminster Central Hall yang secara resmi dikenal sebagai Broad Sanctuary Green tempat pertemuan pertama diadakan, akan dinamai ulang menjadi 'United Nations Green'.
Infografis COVID-19:
Advertisement