Liputan6.com, Washington, D.C. - Donald Trump disebut sudah lengser dari jabatan presiden Amerika Serikat (AS). Informasi itu tertulis di situs Kementerian Luar Negeri (Kemlu) AS.Â
Baca Juga
Advertisement
Tulisan itu menjadi viral di media sosial dan menyebut Donald Trump sudah selesai menjabat pada Senin malam 11 Januari 2021. Berikut bunyi tulisannya:
"Donald J. Trump's term ended on 2021-01-11 19:40:07"Â
(Masa jabatan Donald J. Trump berakhir pada 11 Januari 2021 pukul 19:40:07).
Hal itu mengagetkan, sebab Donald Trump baru akan digantikan Joe Biden pada 20 Januari 2021. Donald Trump juga masih menjabat di Gedung Putih.Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Apa yang Terjadi?
Menurut laporan CNN, Selasa (12/1/2021), tulisan itu sengaja dibuat oleh pegawai Kemlu yang kesal. Kemlu AS juga telah menghapus lamannya.Â
Kemlu AS tidak menjelaskan motif dari pegawai tersebut.
Tak hanya laman milik Donald Trump, pegawai itu turut mengubah biografi milik Wakil Presiden Mike Pence dengan menyebut Pence lengser lima menit setelah Donald Trump.
Peristiwa ini terjadi beberapa hari usai kerusuhan di Capitol Hill ketika pendukung Trump merangsek masuk ke dalam gedung. Mereka menuntut agar kemenangan Biden tidak disahkan.
Mike Pence dilaporkan sangat marah atas peristiwa tersebut. Donald Trump kini terancam dimakzulkan lagi.
Advertisement
Donald Trump-Mike Pence Bertemu Perdana Usai Kericuhan Capitol Hill
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Wakil Presiden Mike Pence telah bertemu untuk pertama kalinya di Ruang Oval, Gedung Putih pada Senin malam (11 Januari 2021), setelah insiden kerusuhan di gedung Capitol Hill pekan lalu.Â
Pertemuan itu terjadi di tengah desakan Partai Demokrat terhadap Pence untuk mengajukan Amandemen ke-25 untuk membebas tugaskan Trump dari jabatannya sebagai presiden.Â
"Keduanya melakukan percakapan," kata seorang pejabat pemerintah, seperti dikutip dari AFP, Selasa (12/1/2021).Â
Menurut pejabat itu, Trump tidak berniat mundur dari jabatannya sebelum masa jabatannya berakhir pada 20 Januari.
Selain itu, pejabat tersebut juga mengindikasikan bahwa Pence tidak berniat menggunakan Amandemen Konstitusi ke-25 untuk membebas tugaskan Trump dari jabatannya.Â
"(Trump dan Pence) menegaskan kembali bahwa mereka yang melanggar hukum dan menyerbu Capitol pekan lalu tidak mewakili gerakan pertama Amerika yang didukung oleh 75 juta orang Amerika," terang pejabat itu.
"(Keduanya) berjanji untuk melanjutkan pekerjaan atas nama negara selama sisa masa jabatan mereka," jelasnya.Â