Liputan6.com, Washington D.C - Target presiden terpilih Joe Biden untuk memberikan 100 juta dosis vaksin COVID-19 dalam 100 hari pertama masa kepresidenannya "benar-benar dapat dilakukan", menurut Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular.
Melansir Channel News Asia, Senin (18/1/2021), Fauci yang ketika itu berbicara di NBC's Meet The Press, mengatakan dua vaksin baru yang sedang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Johnson & Johnson dapat "segera"Â diberikan kepada regulator AS untuk disetujui, yang akan meningkatkan kecepatan vaksinasi.Â
Advertisement
"Kita sudah hanya berjarak hitungan minggu, bukan bulan lagi, pasti," katanya.
Dia mengatakan lebih banyak vaksinasi - ditambah dengan memakai masker dan menghindari keramaian - akan menjadi cara terbaik bagi Amerika Serikat untuk mengatasi jenis baru virus corona yang lebih menular.
"Jika kita bisa mendapatkan sebagian besar populasi yang divaksinasi, kita akan berada dalam kondisi yang sangat baik dan bahkan bisa mengalahkan mutan," katanya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Proses Vaksinasi di AS
Pernyataan Fauci itu muncul di tengah kritik atas kecepatan di mana Amerika Serikat memberikan vaksin untuk penyakit yang telah menewaskan lebih dari 390.000 orang di negara itu. Sekitar 10,6 juta orang Amerika sejauh ini telah divaksinasi, sekitar setengah dari jumlah yang diharapkan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump akan menerima vaksinasi pada akhir tahun 2020.
Biden mengatakan meningkatkan kecepatan vaksinasi akan menjadi salah satu prioritas utamanya ketika dia menjabat pada Rabu (20/1).
"Satu hal yang jelas adalah masalah mendapatkan 100 juta dosis dalam 100 hari pertama adalah hal yang bisa dilakukan," kata Fauci.
"Kelayakan dari tujuannya sangat jelas. Tidak ada keraguan tentang itu, (itu) bisa dilakukan."
Advertisement