Liputan6.com, Washington D.C- Kompleks Capitol di Ibu Kota Washington D.C, Amerika Serikat sempat ditutup selama sekitar satu jam setelah peringatan terjadinya kebakaran di dekatnya pada Senin (18/1).Â
Dilansir US News yang mengutip Reuters, Selasa (19/1/2021) kepolisian Capitol mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penutupan itu telah dihentikan dan percikan api di dekat gedung Capitol telah diatasi.
"Untuk mengantisipasinya, kompleks Capitol AS ditutup untuk sementara. Tidak ada ancaman bagi publik," kata United States Secret Service di Twitter.
Advertisement
Langkah tersebut dilakukan setelah kerusuhan di gedung Capitol Hill pada 6 Januari lalu oleh massa pro-Donald Trump, yang mendesak dihentikannya proses sertifikasi kemenangan Presiden terpilih AS Joe Biden dalam pemilu 2020.
Dalam pernyataan terpisah, dinas pemadam kebakaran Washington D.C mengatakan di Twitter bahwa para petugas mereka berhasil memadamkan api di sebuah tempat di dekat kompleks Capitol.
"Tidak ada korban luka, terkait asap yang telah dilihat banyak orang," terang departemen itu.
Menurut seorang saksi mata dari Reuters, peserta gladi resik pelantikan Biden diadakan di rotunda Capitol dan area dalam ruangan lainnya.Â
Â
Saksikan Video Berikut Ini:
Pengerahan Ribuan Tentara Garda Nasional
Diketahui bahwa Joe Biden akan dilantik menjadi Presiden AS pada 20 Januari mendatang.Â
Dikutip dari dari laporan BBC News, ribuan tentara cadangan Garda Nasional telah dikerahkan di Capitol dan di sekitar pusat Washington D.C.
Para pejabat setempat menyatakan bahwa ssejauh ini tidak ada ancaman bagi publik.Â
Sementara itu, kongres saat ini sedang dalam masa istirahat dan tidak akan berkumpul kembali sampai setelah upacara pelantikan Biden.
Diketahui bahwa keamanan ketat diupayakan oleh otoritas AS menyusul insiden kericuhan di gedung Capitol Hill pada 6 Januari lalu.
National Mall - taman lanskap di sekitar kompleks - telah ditutup, bersama dengan banyak jalan utama. Pemasangan pagar-pagar juga dilakukan di sekitar Gedung Putih.
Advertisement