Sukses

Update 19 Januari 2021 Kasus COVID-19 Global 95,9 Juta, Infeksi di AS Tembus 24 Juta

Hingga 19 Januari, kasus positif COVID-19 global telah mencapai 95,9 juta.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus positif COVID-19 di dunia telah mencapai 95.989.887 dengan 2.048.559 kematian. 

Menurut data dari Worldometers, Selasa (19/1/2021), tiga negara dengan kasus paling banyak masih sama seperti beberapa hari belakangan yakni AS, India dan Brasil.

Bahkan kini, AS telah mencatat lebih dari 24 juta kasus. Setidaknya ada 24.626.175 total kasus Virus Corona COVID-19 di Amerika Serikat. 408.615 orang di antaranya telah meninggal sejak pandemi dimulai.

Sementara vaksinasi telah dimulai di AS, dilaporkan terdapat lebih dari 40.000 orang yang menerima dosis vaksin COVID-19 pertama mereka di Florida terlambat mendapatkan dosis kedua, menurut laporan terbaru dari departemen kesehatan negara bagian.

Mereka yang terlambat menerima suntikan kedua berjumlah sekitar 5% dari hampir 916.000 orang yang telah menerima suntikan vaksin COVID-19 pertama di negara bagian itu.

Kedua vaksin COVID-19 resmi untuk penggunaan darurat di Amerika Serikat - Pfizer / BioNTech dan Moderna - diberi otorisasi sebagai seri dua dosis. Dosis kedua harus diberikan 21 hari setelah dosis pertama untuk vaksin Pfizer / BioNTech, dan 28 hari setelahnya untuk vaksin Moderna. 

Minggu lalu, CEO BioNTech mengatakan ada risiko perlindungan awal menurun jika pemberian dosis kedua ditunda.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Negara Bagian New York Laporkan 12 Ribu Kasus Baru

Mengutip CNN, negara bagian New York melaporkan 12.185 kasus Covid-19 positif baru dengan 153 kematian baru dan tingkat kepositifan 6,54%, menurut Gubernur New York Andrew Cuomo.

"Kabar baik, kami melihat penurunan tingkat Covid pasca Natal dan Malam Tahun Baru melonjak," kata Cuomo dalam konferensi pers Senin.

“Kapasitas RS masih, zona merah, zona bahaya,” kata Cuomo.

Gubernur berkata, "pemicu stres pada seluruh situasi ini adalah pemerintah federal meningkatkan kelayakan secara dramatis tetapi tidak pernah meningkatkan jumlah dosis vaksin."

Cuomo mengatakan dia mengirim surat kepada Sekretaris HHS Alex Azar Senin menuntut penjelasan atas apa yang dia katakan sebagai klaim palsu bahwa dosis vaksin yang disimpan dalam cadangan akan dikirim ke negara bagian. 

"Pemerintah federal yang mengontrol pasokan, mereka harus meningkatkan pasokan," kata Cuomo. 

Cuomo mengatakan dia juga mengirimkan surat kepada pengembang vaksin Pfizer menanyakan apakah New York dapat membeli dosis vaksin langsung dari perusahaan obat, yang menurut Cuomo akan menjadi yang pertama. 

“Pekerjaan saya sebagai gubernur New York adalah mengejar setiap jalan dan itulah yang saya lakukan,” kata Cuomo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.