Liputan6.com, Moskow- Rusia telah memulai program vaksinasi COVID-19 massal di wilayahnya pada Senin 18 Januari 2021 waktu setempat.Â
Program pemberian suntikan vaksin COVID-19 itu diluncurkan sebagai upaya untuk mengakhiri pandemi, tanpa menerapkan kembali lockdown.
Dikutip dari AFP, Selasa (19/1/2021), warga di timur Kota Vladivostok sejak Senin 18 Januari telah mengantre untuk menerima suntikan vaksin COVID-19 buatan Rusia, Sputnik V.Â
Advertisement
Langkah tersebut dilakukan menyusul perintah Presiden Rusia Vladimir Putin tentang penyediaan vaksin bagi 146 juta jiwa penduduk di negara itu.
"Ini satu-satunya cara yang tersedia untuk mencegah pandemi saat ini," kata seorang warga bernama Valery Grishin, kepada AFP di sebuah klinik kota saat ia menunggu antrean vaksin.
Grishin juga mengatakan bahwa aksin merupakan kewajiban setiap warga Rusia agar "tidak menulari orang lain".
Tidak seperti kebanyakan negara-negara Eropa, Rusia telah menghindari penerapan kembali lockdown meski telah dilanda gelombang kedua infeksi COVID-19.
Kasus Virus Corona di Rusia pada Senin 18Â Januari tercatat mencapai lebih dari 3,5 juta, dan berada di posisi keempat untuk jumlah infeksi tertinggi di dunia.
Kebijakan vaksinasi massal itu juga bertujuan untuk meningkatkan perekomonian di negara itu.Â
Diketahui bahwa sebelumnya, pada Agustus 2020, Rusia mendaftarkan vaksin COVID-19 buatannya, Sputnik V - dinamai sesuai dengan satelit era Soviet - beberapa bulan sebelum negara-negara Barat dan sebelum dimulainya uji klinis skala besar.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Antusias Warga untuk Disuntik Vaksin COVID-19
Sementara itu, dalam suatu kesempatan, seorang jurnalis AFPÂ melihat antrean sekitar 50 orang pada Senin 18Â Januari waktu setempat.
Warga yang mengantre itu tampak menunggu giliran vaksinasi mereka di department store bernama GUM di Moskow, di mana tempat dekorasi Natal masih dipajang.
Seorang ahli kimia berusia 35 tahun bernama Valery Krivetsky, mengatakan bahwa dirinya sudah menanti untuk mendapatkan vaksin "dalam waktu yang lama."
"Mereka mengumumkan Anda bisa divaksinasi tanpa mendaftar, jadi saya langsung datang," ungkapnya.Â
Sejak pendaftaran Sputink V, para pejabat Rusia menyebut efikasi vaksin itu 90 persen lebih dan pada awal Desember 2020 mulai memberikannya kepada para pekerja yang melakukan kontak dengan banyak orang, termasuk staf medis dan guru.
Menurut Wakil Wali Kota Moskow, Anastasia Rakova, 190.000 orang sejauh ini telah divaksinasi di kota berpenduduk 12 juta jiwa itu.
Namun, meskipun demikian,  Rusia masih harus menghadapi keraguan terhadap vaksin.
Jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan, hanya 38 persen warga Rusia yang berencana untuk mencoba vaksin COVID-19.
Advertisement