Sukses

Prospek UKM dan UMKM Indonesia Bakal Membaik di Era Presiden AS Joe Biden?

Isu masa depan hubungan ekonomi dan perdangan Indonesia terkait UKM dan UMKM antara Indonesia dan Amerika di bawah era Joe Biden-Kamala Harris menjadi pembahasan.

Liputan6.com, Jakarta - Jelang pelantikan Presiden AS terpilih Joe Biden dan wakilnya Kamala Harris pada 20 Januari 2021, isu masa depan hubungan ekonomi dan perdangan antara Indonesia dan Amerika menjadi pembahasan. 

Dalam webinar bertajuk Indonesian Insitute of Advances International Studies (INADI) pada Selasa (19/1/2021), yang mengangkat tema "Prospek Hubungan Ekonomi dan Perdagangan Indonesia-AS di Era Biden", Ira Damayanti, selaku Ketua Diaspora SME Export Empowerment & Develepmont (ID SEED) mengatakan bahwa dari sisi kinerja kontribusi ekspor, kinerja pembinaan UMKM di Indonesia masih mempunyai 'rapor merah'.

Menurut Ira, hasil UKM Indonesia masih jauh dari potensinya yang sebetulnya besar.

"Produk UKM kita tidak di design untuk persaingan global," tambahnya.

Dengan negara tetangga ASEAN lainnya, Indonesia masih jatuh di peringkat keempat setelah Vietnam, Filipina, dan Malaysia.

Pada masa Donald Trump-Mike Pence, kontribusi ekspor non-migas UMKM di Indonesia turun menjadi 14.37% pada tahun 2018, lalu dari 15.37% pada 2015 ketika Trump baru menjadi presiden.

Besok hari Rabu, 20 Januari, Joe Biden akan resmi menjadi Presiden Amerika Serikat dengan Kamala Harris sebagai Wakilnya. Apakah mereka dapat menaikan angka tersebut?

Berbeda dengan Trump, menurut Ira, Biden memiliki sikap politik yang lebih inklusif dan terbuka untuk semua kalangan dan ras.

Karena hal tersebut, terbukalah harapan kebijakan dalam hal ekonomi dan perdagangan luar negeri yang dapat berpihak kepada Indonesia.

Tapi walau harapan tersebut ada, Indonesia memiliki tantangan-tangangannya sendiri.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 4 halaman

Tantangan UKM Indonesia

Inilah tantangan-tantangan bagi UKM Indonesia:

1. Pemahaman Ekspor di Kalangan UKM yang Masih Kurang Komprehensif

Kalangan UKM Indonesia kurang paham bahwa ekspor untuk UKM tidak instan dan memerlukan proses secara bertahap.

Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah apakah produk UKM tersebut memenuhi syarat 5K yang berupa kegunaan, kenyamanan, keluwesan, keamanan, dan keindahan.

Menurut Ira, ini adalah 'PR' untuk Indonesia.

"Ini adalah 'PR' bagi kita semua agar semuanya dapat bersaing," katanya.

2. Product Development

Indonesia masih kurang mengembangkan dan mengikui trend dan standar Negara Tujuan Ekspornya dalam segi selera, trend - termasuk standarisasi kemasan, labelling, ukuran, dan juga harga yang diterima oleh NTE.

3. Peningkatan Kemampuan Ekspor dengan Tuntutan Persaingan Global yang Makin Tinggi

Produk UKM yang akan dikirim ke NTE harus memenuhi standarisasi kualitas, sertifikasi, manejemen ekspor yang baik, dan isu lingkungan dan kesehatan.

4. Terbatasnya Skema Pembiayaan dan atau Fasilitasi Akses Pembiayaan UKM Orientasi Ekspor

Kesulitan dalam pembiayaan ekspor bagi UKM untuk pengembangan produk, sertifikasi, dan biasa produksi ekspor tentu akan membuat proses ekspor produk UKM semakin sulit.

5. Tingginya Biaya Logistic (container, warehouse)

Tentu setibanya di NTE, produk UKM harus mempunyai tempat penyimpanan. Namun, harga dari tempat penyimpanan tersebut sering menjadi penghalang untuk melakukan ekspor produk-produk UKM.

"Buyer banyak yang melepas tidak jadi membeli karena biasa container dan warehouse yang tinggi," kata Ira.

Tantangan pada produk yang dapat mengkonsolidasikan satu container atau warehouse akan lebih ringan.

6. Kurangnya Pemahaman Pentingnya Agregator Konsolidator Ekspor dan Trading House

Adanya agregator konsolidator ekspor dan trading house dalam NTE sangat penting untuk menangani produk UKM orientasi ekspor secara terintegrasi dengan warehouse / Fullflment Center sekaligus untuk mendistribusikan produk di wilayah lokal NTE.

Hal tersebut sudah dilakukan oleh negara-negara seperti Tiongkok dan Vietnam.

3 dari 4 halaman

Potensi Produk dan Tips Ekspor ke Amerika Serikat

Namun, apa saja potensi produk UKM untuk ekspor pasar Amerika Serikat?

Indonesia dapat memanfaatkan produk-produk ini untuk di ekspor ke Amerika Serikat:

Produk Komoditi:

1. Kopi

2. Teh

3. Rempah / Herbal

4. Produk Olahan Kelapa

5. Kakao

6. Produk Perikanan

Produk Pangan Kemasan:

1. Aneka Snacks

2. Bumbu dalam bentuk bubuk dan pasta

3. Olahan buah tropis dalam buah kaleng, dry fruit, atau manisan.

4. Makanan instang seperti mie atau nasi.

Produk Fashion dan Aksesoris:

1. Pakaian musim semi - panas

2. Sarung, syal, selendang

3. Modest Fashion

4. Pakaian rajut

5. Pakaian kulit

6. Sepatu

7. Perhiasan

8. Tas

Produk Kerajinan:

1. Furnitur

2. Perancang interior

3. Interior tekstil

4. Produk anyaman bambu, enceng gondok, ketak, pandan, macaramé, dan lain lain.

5. Produk keramik dan gerabah seperti piring, gelas, pot, dan lain lain.

Tips Ekspor ke Amerika Serikat :

1. Ketahuilah Produk Anda

Pahami betul produk yang akan diangkat sebagai produk unggulan yang memiliki nilai tambah sehingga dapat beradaptasi dengan trend dan selerasa pasar.

2. Ketahuilah Market Anda

Riset market pasar Amerika Serikat adalah produk UKM harus memiliki cita rasa, selera, trend, ukuran, serta segmen pasar berdasarkan etnis dan ekonomi, hingga kelayakan harga yang dapat beradaptasi dengan pasar Amerika Serikat.

"Tiap pasar memiliki kebutuhkan berbeda, maka mebuat pasar Amerika menarik," kata Ira.

3. Ikuti Aturan yang Ada

Produk yang akan di ekspor wajib menyesuaikan dengan standarisasi dan sertifikasi yang berlaku di Amerika Serikat.

Standarisasi tersebut harus sesuai dengan aturan FDA dan USDA.

4. Mempunyai Perwakilan Bisnis di Amerika Serikat

Penting sekali adanya kemitraan dengan warga lokal di Amerika serikat sebagai perwakilan bisnis.

Dalam hal tersebut, UKM dapat bersinergi dengan Diaspora Indonesia.

5. Kolaborasi dengan Trading House Aggregator - Konsiliator

Harus adanya kerjasama dengan trading house untuk mengirim produk secara bersama-sama.

 

Reporter : Paquita Gadin 

4 dari 4 halaman

Infografis 4 Manfaat Penting Vaksinasi Covid-19.