Liputan6.com, Bogota - Pejabat imigrasi Kolombia pada Senin 18 Januari 2021 mengumumkan bahwa warga negara asing yang kedapatan berpesta di tengah pandemi Virus Corona COVID-19 akan diusir dari negara itu.
"Orang-orang asing yang kedapatan berpesta dalam pesta-pesta gelap dan melanggar langkah-langkah jarak sosial ... akan segera diusir dari negara ini," kata layanan imigrasi Kolombia dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AFP, Selasa (19/1/2021).
Mereka juga menambahkan bahwa tindakan itu diberlakukan "setelah 65 warga asing ditemukan dalam sebuah pesta gelap" di Bogota pada Sabtu 16Â Januari malam hingga Minggu 17Â Januari.
Advertisement
Menurut kepolisian setempat, mayoritas warga negara asing berasal dari Venezuela.
Kepala layanan imigrasi untuk wilayah Andes di Kolombia, Henry Corredor, mengatakan pihaknya "tidak akan membiarkan warga asing mempengaruhi keamanan kesehatan".
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Aturan Jam Malam di Kolombia
Diketahui sekitar 1,7 juta orang Venezuela tinggal di Kolombia.
Mereka diketahui melarikan diri dari keruntuhan ekonomi dan krisis politik di tempat tinggal mereka.
Wali Kota Bogota juga mengumumkan pada Senin 18Â Januari bahwa ibu kota akan berada di bawah aturan jam malam mulai Selasa depan.Â
Pihak berwenang kota tersebut juga akan memberlakukan karantina umum akhir pekan depan untuk minggu ketiga berturut-turut, dalam upaya mengatasi infeksi Virus Corona yang melonjak dan menaikkan jumlah pasien rumah sakit.
"Kita baru saja menghabiskan dua akhir pekan di karantina umum dan kita akan melakukannya lagi akhir pekan ini," kata Wali Kota Claudia Lopez di Facebook.
Tindakan itu berarti penutupan semua toko-toko non-esensial dari Jumat pada pukul 20.00 hingga Senin pada pukul 04.00.
Sementara di beberapa bagian kota-kota Kolombia, pembatasan akan tetap berlaku hingga 28 Januari mendatang.
Advertisement