Liputan6.com, Jakarta - Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev menyampaikan ucapan duka atas bencana gempa Sulawesi Barat. Ucapan belasungkawa ia berikan lewat surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Tulisan Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un mengawali sepucuk surat dukacita dari Uzbekistan.
"Kami sangat sedih karena mendengar gempa bumi yang terjadi di provinsi Sulawesi Barat yang menyebabkan kematian banyak orang, luka-luka, dan menghancurkan gedung-gedung dan fasilitas-fasilitas lokal," ujar Presiden Mirziyoyev dalam surat resmi dari Kedutaan Besar Uzbekistan di Jakarta, dikutip Rabu (20/1/2021).
Advertisement
Presiden Mirziyoyev turut memberikan belasungkawa dari rakyat Uzbekistan kepada Jokowi dan Indonesia. Ia juga menyampaikan doa kepada korban-korban.
"Kami berdoa kepada Allah yang Maha Kuasa agar mengampuni mereka yang meninggal, memberikan keluarga dan saudara mereka kesabaran, dan agar yang terluka segera mendapat kesembuhan," tulisnya.
Berbagai kementerian sudah menyalurkan bantuan ke Sulawesi Barat.
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melalui Balai Latihan Kerja (BLK) Makassar mengirim sejumlah bantuan logistik, untuk para pengungsi yang menjadi korban bencana gempa Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat.
"Pada hari ini, kami melepas pemberangkatan bantuan berupa beras, mie, air minum, biskuit, popok bayi, susu bayi, dan bahan-bahan lainnya yang dibutuhkan masyarakat," kata Kepala BLK Makassar, Fitroh Hanrahmawan, saat melepas pengiriman bantuan logistik tersebut pada Selasa 19 Januari.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
19.435 Orang Mengungsi Akibat Gempa Sulawesi Barat
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengungkap jumlah warga yang mengungsi usai gempa di Kabupaten Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat mencapai 19.435 orang.
Menurut Raditya, data tersebut berdasarkan laporan yang masuk hingga pukul 08.00 WIB, Senin 18 Januari 2021.
"Pusat Pengendali Operasi BNPB melaporkan sebanyak 19.435 orang mengungsi pascagempa M 6,2," ujar Raditya melalui keterangan tertulis.
Dia menjabarkan, dari 19.435 pengungsi akibat gempa itu, tercatat 15.014 orang di antaranya berada di Kabupaten Mamuju dan lainnya di Kabupaten Majane.
"Titik pengungsian di Kabupaten Majene sebanyak 25 titik yang tersebar di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, dan Desa Mekata," ucap Raditya.
Kemudian, lanjut dia, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang serta Desa Limbua yang masih dalam proses pendataan. Sedangkan di Kabupaten Mamuju terdapat lima titik pengungsian yang tersebar di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro.
Raditya juga melaporkan sebanyak 253 warga mengalami luka berat akibat gempa di Kabupaten Majene dan Mamuju. Rinciannya sebanyak 64 orang mengalami luka berat di Kabupaten Majene dan 189 orang di Kabupaten Mamuju. Sedangkan korban dengan luka ringan di kedua wilayah tersebut tercatat sebanyak 679 orang.
Advertisement