Liputan6.com, Jepang - Revisi mengenai anggaran terbaru untuk Olimpiade Tokyo dan Paraliampiade telah diumumkan oleh pemerintah Jepang.
Dikutip dari laman VOA Indonesia, Sabtu (22/1/2021) total dana yang dikeluarkan pemerintah sekitar 3,76 miliar dolar, menurut badan penyiaran Jepang NHK.
Advertisement
Baca Juga
Pihak berwenang mengatakan bahwa pengeluaran itu termasuk dana tambahan 781 juta dolar untuk tahun fiskal berjalan untuk tindakan pencegahan dan pengendalian epidemi karena penundaan selama setahun akibat pandemi virus corona, kata NHK.
Perdana Menteri Yoshihide Suga mengatakan dalam sidang pleno Majelis Rendah, Rabu (1/21) bahwa pemerintah Jepang akan terus melakukan persiapan bagi Olimpiade Tokyo dan Paralimpiade mendatang.
Ia menambahkan, Jepang juga mempelajari langkah-langkah antiepidemi khusus bersama Komite Olimpiade Internasional dan organisasi terkait lainnya untuk memastikan penyelenggaraan Olimpiade yang aman di dalam tahun yang bergejolak akibat pandemi COVID-19.
Simak video pilihan di bawah ini
Suntik Vaksin COVID-19 Warganya 2 Bulan Sebelum Olimpiade Tokyo
Jepang berencana akan mulai melakukan suntik vaksin COVID-19 terhadap masyarakat umum pada Mei, dua bulan sebelum Olimpiade Tokyo 2020 yang tertunda.
Surat kabar Yomiuri Shimbun mengatakan, pemerintah berharap mayoritas orang dewasa akan divaksinasi pada Juli, saat Olimpiade akan dibuka, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (20/1/2021).
Negara tersebut telah setuju dengan perusahaan farmasi untuk menerima dosis yang cukup bagi 126 juta penduduk, dan berupaya untuk menyetujui penggunaan Pfizer sebagai yang pertama digunakan di Jepang mulai bulan depan.
Sekitar 10.000 pekerja medis akan menjadi yang pertama dalam antrean untuk inokulasi gratis, kata para pejabat tinggi pemerintah.
Setelah itu, pemberian vaksin corona diikuti oleh 50 juta orang berisiko termasuk mereka yang memiliki kondisi mendasar dan berusia di atas 65 tahun.
Para menteri berharap memulai vaksinasi COVID-19 massal paling cepat pada Mei, surat kabar Yomiuri dan Sankei Shimbun melaporkan, mengutip sumber pemerintah yang tidak disebutkan namanya.
Upacara pembukaan Tokyo 2020 akan dilakukan dalam enam bulan mendatang, tetapi lonjakan infeksi COVID-19 di Jepang dan di seluruh dunia telah menimbulkan keraguan baru atas acara tersebut.
Advertisement