Liputan6.com, London - Dari mulai 'Samyang Challenge', mukbang, atau hanya untuk makanan sehari-hari, Samyang adalah mi instan populer dari Korea jenis tersebut disukai karena rasa pedasnya yang konon teramat sangat.
Untuk yang mempunyai toleransi tinggi terhadap pedas, merasakan pedas Samyang bukanlah hal yang menyakitkan. Namun, bagi pria di London ini tak demikian.
Baca Juga
Meskipun banyak tayangan video yang menunjukkan orang-orang harus menahan rasa sakit tak tertahankan yang ditimbulkan oleh saus pedas mi Samyang, warga London bernama Reemul ini masih nekat mencoba tantangan memakannya.
Advertisement
Reemul mengaku bahwa mi tersebut seperti, "Lava menetes di dalam perutnya."
Kondisi tersebut bermula akibat ia terinspirasi seorang YouTuber bernama Matt Stonie, yang mengkonsumsi 15 bungkus Samyang.
Dikutip dari World of Buzz, Senin (25/1/2021), ia mengatakan bahwa setelah mencoba Samyang, gigi dan tenggorokannya terasa mati rasa dan seperti sesak.
"Gigi saya terasa mati rasa, dan tenggorokan saya menutup saat lava menetes ke perut saya," katanya.
Reemul mengakui bahwa dia diperkenalkan dengan makanan pedas itu pada usia dini, dia menggambarkan pengalaman menelan mi itu seperti di neraka.
Saksikan Video di Bawah Ini:
Badan Mati Rasa Hingga Hampir Tuli
Walau begitu, ia tetap tidak ingin gagal.
"Tidak ingin menyerah pada suapan pertama, aku mencoba lagi dan lagi, mencoba menahan rasa sakit. Akhirnya setelah makan setengah mangkuk, saya menyerah, saya merasa kecewa pada diri saya sendiri."
Walaupun Reemul tidak menghabiskan isi mangkuknya, rasa sakit tetap terasa bahkan membuat badannya terasa mati rasa. Wajah dan bagian dalam tubuhnya terasa panas setelah makan Samyang tersebut.
Bahkan, keesokan harinya ia merasakan rasa sakit yang teramat sangat di telinga kiri setiap kali menyentuhnya. Semakin hari, rasa sakitnya juga semakin parah.
"Selama akhir pekan, saya masih tidak bisa mendengar dengan baik dari telinga kiri, dan ada bunyi dengung," jelas Reemul.
Untungnya, ia menemukan YouTuber dari Indonesia yang memiliki masalah yang sama dan pada hari ketiga, kuping Reemul sudah kembali seperti semula.
Â
Reporter : Paquita GadinÂ
Advertisement