Liputan6.com, Jakarta - Misi Cassini dari NASA di Planet Saturnus masih menghasilkan data ilmiah berharga setelah lebih dari tiga tahun proyek itu tak lagi berjalan.
Data dari salah satu pesawat ruang angkasa terakhir yang menjelajah Titan -- bulan atau satelit alami milik Saturnus menujukkan adanya sebuah danau di lokasi tersebut.
Data mengungkapkan bahwa sebuah danau besar di permukaan Titan, Saturnus yang disebut Kraken Mare memiliki kedalaman lebih dari 1.000 kaki (300 meter).
Advertisement
Baca Juga
Itu kira-kira sama dengan tinggi dari Gedung Chrysler Kota New York. Faktanya, danau itu sangat dalam sehingga radar Cassini tidak bisa menyelidiki sampai ke dasar, demikian dikutip dari laman Space.com, Senin (25/1/2021).
Pada tahun 2014, data awal menunjukkan bahwa Kraken Mare setidaknya memiliki kedalaman 115 kaki (35 meter) tetapi lebih jauh; Hasil yang baru dirilis menunjukkan danau hampir 10 kali lebih dalam dari perkiraan awal itu.
Memahami kedalaman dan komposisi Kraken Mare secara bertahap akan mengungkap lebih banyak tentang zat kimia misterius Titan, yang didominasi oleh etana dan metana.
Pentingnya danau berasal dari ukuran Kraken Mare yang sangat besar; jika ditempatkan di Bumi, itu akan menutupi kelima Danau Besar di Amerika Utara.
"Kraken Mare tidak hanya memiliki nama yang bagus, tetapi juga mengandung sekitar 80 persen cairan," kata pemimpin penulis studi Valerio Poggiali, seorang peneliti di Pusat Universitas Cornell untuk Astrofisika dan Ilmu Planet, mengatakan dalam pernyataan.
Sementara kimiawi Titan asing dibandingkan dengan Bumi. Titan juga satu-satunya bulan yang diketahui di tata surya kita yang memiliki atmosfer tebal - selubung gas nitrogen, dibandingkan dengan atmosfer bumi yang sebagian besar mengandung nitrogen-oksigen.
Hal itu membedakan Titan, Saturnus dari banyak bulan alami di tata surya kita dengan eksosfer tipis atau tanpa atmosfer (seperti bulan di Bumi).
Simak video pilihan di bawah ini:
Survei Lain Selain Kraken Mare
Data di Kraken Mare dikumpulkan selama peluncuran Cassini ke-104 pada 21 Agustus 2014.
Kraken Mare hanyalah salah satu danau dalam daftar survei misi untuk flyby itu. Para peneliti juga ingin melihat Ligeia Mare -- situs pulau ajaib dan misterius yang muncul dan menghilang secara teratur -- dan muara yang lebih kecil bernama Moray Sinus, yang diperkirakan para peneliti sedalam 280 kaki (85 meter), kira-kira setara dengan tinggi Patung Liberty.
Cassini menyelidiki permukaan bulan milik Saturnus dengan altimeter radarnya dari jarak sekitar 600 mil (965 kilometer).
Para ilmuwan menghitung kedalaman laut dengan mencari tahu berapa lama sinyal radar untuk memantulkan kembali dari permukaan cairan dan dari dasar danau, membandingkan perbedaan antara kedalaman ini dan mempertimbangkan komposisi cairan danau, yang menyerap sebagian energi sinyal radar.
Komposisi Kraken Mare mengejutkan para ilmuwan, bersama dengan kedalamannya. Sebab, ini berisi campuran metana dan etana. Bahan kimia tak terduga di danau dapat membantu para ilmuwan lebih memahami siklus curah hujan di Titan, menurut para peneliti.
Para ilmuwan juga berharap untuk mengetahui dari mana metana cair di Titan berasal. Titan menerima energi sekitar 100 kali lebih sedikit dari matahari daripada Bumi, mengingat jaraknya kira-kira 10 kali lebih jauh.
Advertisement