Sukses

Varian Baru Virus Corona COVID-19 dari Brasil Terdeteksi di Amerika Serikat

P1, varian baru Virus Corona COVID-19 yang berasal dari Brasil telah ditemukan di Amerika Serikat.

Liputan6.com, Brasil - Varian baru Virus Corona dari Brasil telah muncul pertama kali di Amerika Serikat. Kasusnya ditemukan pada seseorang yang baru saja kembali ke Minnesota setelah melakukan perjalanan ke negara itu. Hal ini diumumkan oleh pejabat kesehatan negara pada Senin 25 Januari 2021 waktu setempat.

Virus yang dikenal sebagai varian Brasil P1 itu ditemukan dalam spesimen dari seorang pasien yang tinggal di daerah Minneapolis-St Paul yang jatuh sakit pada minggu pertama Januari, kata Departemen Kesehatan Minnesota dalam sebuah pernyataan. Demikian seperti mengutip laman Channel News Asia, Selasa (26/1/2021). 

Ahli epidemiologi sedang mewawancarai ulang orang tersebut untuk mendapatkan rincian lebih lanjut tentang penyakit, perjalanan, dan kontak orang tersebut.

Sejauh ini belum ada indikasi langsung bahwa varian itu menyebar di negara bagian tersebut.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Varian Baru Virus Corona COVID-19

Pejabat kesehatan AS juga mengkhawatirkan varian baru COVID-19 yang pertama kali dilaporkan di Inggris dan Afrika Selatan. 

Para peneliti percaya mutasi COVID-19 dari kedua negara tersebut mungkin menyebar lebih mudah, daripada virus yang telah membuat jutaan orang sakit di Amerika Serikat dan yang telah menyebabkan hampir 420.000 kematian.

Varian baru COVID-19 dari Brasil pertama kali diidentifikasi pada empat pelancong yang diuji di bandara di luar Tokyo, Jepang. Virus tersebut berisi serangkaian mutasi yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk dikenali oleh antibodi, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.

Beberapa peneliti telah menyuarakan keprihatinan bahwa varian baru COVID-19 dari Brasil mungkin dapat menginfeksi kembali orang-orang yang sudah terjangkit COVID-19.