Liputan6.com, Las Vegas- Sekolah-sekolah di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat direncanakan akan dibuka kembali dalam beberapa pekan mendatang.Â
Langkah tersebut direncanakan setelah munculnya kekhawatiran atas kesehatan mental para pelajar sekolah AS dan lonjakan kasus bunuh diri sejak sekolah-sekolah ditutup akibat pandemi COVID-19 pada Maret 2020 lalu.
Lonjakan bunuh diri dilaporkan meningkat sejak sekolah tutup karena COVID-19 Maret lalu.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir AFP, Rabu (27/1/2021) wilayah Clark County di Nevada, yang mencakup Las Vegas dan distrik sekolah terbesar kelima di AS, telah mencatat 19 kasus bunuh diri pelajar sejak penutupan sekolah.
"Angka itu naik dua kali lipat di sembilan distrik sepanjang tahun sebelumnya," kata kantor pers distrik tersebut kepada AFP.
Namun, kantor pers itu tidak secara langsung menghubungkan trend itu dengan rencana membuka kembali sekolah di negara bagian tersebut.
Selain itu, para ahli juga memperingatkan bahwa terdapat banyak faktor yang berkontribusi pada bunuh diri, hal ini tidak pernah bisa dijelaskan dengan satu penyebab saja.
Sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa pandemi telah berdampak pada masyarakat yang lebih rentan, termasuk di antara para remaja yang putus sekolah.
Meski demikian, banyak juga orang-orang yang menentang penutupan sekolah, karena meningkatnya perubahan sikap akibat lockdown COVID-19 di AS.
Tak hanya itu, beberapa pakar kesehatan mental juga memperingatkan dampaknya terhadap kesejahteraan anak.
Saksikan Video Berikut Ini:
Donald Trump Sebelumnya Berulang Kali Desak Pembukaan Sekolah
Mantan Presiden Donald Trump telah berulang kali mencoba mendesak agar sekolah-sekolah di AS dibuka kembali, sementara mantan direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Robert Redfield mengutip "peningkatan bunuh diri remaja" terjadi pada anak-anak yang tidak masuk sekolah pada Juli 2020 lalu.
"Ketika kami mulai melihat peningkatan bunuh diri pada anak, kami tahu bukan hanya angka COVID-19 yang perlu kami lihat lagi," kata pejabat Clark County, Jesus Jara.
Jara adalah pejabat yang telah melobi selama berbulan-bulan untuk membuka kembali sekolah di wilayah tersebut.
"Kita harus menemukan cara untuk menyentuh anak-anak kita, untuk melihat mereka. Mereka harus mulai melihat beberapa gerakan, beberapa harapan," tambahnya.
Khawatir dengan masalah kesehatan mental, sejumlah distrik membuat program peringatan untuk mengidentifikasi siswa yang berisiko secara psikologis.
Skema tersebut juga termasuk bagaimana memilah-milah iPad yang diberikan kepada siswa, di mana akan ada pemindaian pencarian yang merujuk terhadap kata kunci bunuh diri atau masalah kesehatan mental.
Sejauh ini, distrik-distrik di AS telah melakukan lebih dari 3.100 peringatan antara Juni hingga Oktober 2020 lalu.
Hal ini menyebabkan distrik-distrik tersebut memperkenalkan pemantauan 24 jam terhadap para pelajar pada November 2020, menurut New York Times.
Advertisement
Kontak Bantuan
Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.
Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku
Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.
Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.
Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi COVID-19
Advertisement