Liputan6.com, Changde - China menghancurkan Jembatan Shiguishan sepanjang 1.572 meter (1,5 kilometer) di Changde, Provinsi Hunan. Jembatan itu dianggap sudah tak layak pakai.
Dilansir Xinhua, Rabu (27/1/2021), jembatan itu mulai digunakan pada 1998 ketika ada banjir. Pada 2010, jembatan itu dianggap sudah tidak aman.
Advertisement
Baca Juga
Penghancuran jembatan itu dilakukan dengan ledakan terkontrol. Momen langka itu menjadi tontonan warga.
Berikut videonya:
Sebuah jembatan sepanjang 1.572 meter di Hunan, Tiongkok, dihancurkan dalam ledakan terkendali. Sebuah jembatan baru telah dibangun untuk menggantikan jembatan lama tersebut. Saksikan detik-detik penghancuran jembatan itu lewat video berikut! pic.twitter.com/gQgs2cFBiI
— Xinhua Indonesia (@XHIndonesia) January 26, 2021
Selain tidak aman, Jembatan Shiguishan juga dianggap tak mampu menghadapi meningkatnya kebutuhan transportasi inland waterway.
Pemerintah China sudah membangun jembatan baru sepanjang 2.022 meter yang berlokasi tak jauh dari lokasi jembatan yang diledakan. Jembatan baru itu sudah berfungsi sejak Oktober 2017.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Bandara Guangzhou China Klaim Sebagai Bandara Tersibuk di Dunia 2020
Bandara Internasional Baiyun Guangzhou di China mengumumkan bahwa ia telah menjadi bandara tersibuk di antara rekan-rekan globalnya pada 2020. Airports Council International memberi peringkat bandara China selatan ke-11 pada 2019.
Meskipun Airports Council International, belum mengumumkan peringkat tahun 2020, China adalah salah satu dari sedikit negara yang menandai pemulihan perjalanan udara domestik. Sementara negara-negara ekonomi besar lainnya masih mengalami kemerosotan dalam permintaan perjalanan, seperti dilansir dari laman Asia Nikkei, Selasa (26/1).Â
Meskipun populasi Guangzhou jauh lebih kecil daripada Shanghai dan Beijing, Guangzhou memiliki beberapa bandara besar sementara mereka hanya memiliki satu. Guangzhou Baiyun menangani 43,768 juta penumpang tahun lalu, 40,4 persen lebih rendah dari tahun lalu.
Namun, penurunan itu jauh lebih curam bagi perusahaan sejenis, termasuk Bandara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta, yang turun 61,2 persen menjadi 42,918 juta tahun lalu, setelah memegang mahkota sebagai bandara tersibuk di dunia selama lebih dari dua dekade.
Kenaikan Guangzhou jadi bandara tersibuk didorong oleh kebangkitan permintaan perjalanan udara domestik. Meski ada 86 persen lebih sedikit penumpang di rute internasional pada 2020, penurunan penumpang domestik - yang terdiri dari 94 persen dari total - hanya 24,7 persen dari tahun sebelumnya. Secara bulanan, ini meningkat dari tahun ke tahun sejak September 2020.
Advertisement