Sukses

3 Rahasia di Balik Tekstur Kasar pada Lidah Kucing

Berbeda dengan anjing, lidah kucing terasa kasar. Walau begitu, ternyata banyak manfaatnya, lho.

Liputan6.com, Jakarta - Tidak hanya anjing, jika Anda memiliki kucing, Anda juga mungkin pernah di jilat oleh hewan yang satu ini. Konon, ini adalah ucapan "terima kasih" atas sesuatu yang Anda lakukan.

Anjing memiliki jilatan yang terasa lembab dan lembut. Berbeda dengan kucing yang mempunyai lidah kasar.

Dikutip dari Bright Side, Selasa (2/2/21), ternyata tekstur kasar lidah kucing menyimpan rahasia khusus yang membuatnya lebih istimewa.

Berikut adalah alasan mengapa kucing mempunyai lidah yang kasar:

 

Saksikan Video di Bawah Ini:

2 dari 5 halaman

1. Terbuat dari Keratin

Kucing dapat "memandikan" dirinya sendiri menggunakan lidahnya yang kasar untuk merawat badannya.

Jika Anda melihat lebih dekat, mereka memiliki semacam bulu yang ternyata kompleks. Kadang-kadang disebut sebagai pengecap filiform, pengecap tersebut terbuat dari keratin.

Keratin adalah bahan yang juga kita tanam secara alami di dalam tubuh manusia. Untuk manusia, dari sanalah kuku kita dibuat.

Sama seperti kuku kita, pengecap kucing juga fleksibel dan kencang. Bentuknya seperti kait atau duri yang membuat lidah kucing terasa kasar.

 

3 dari 5 halaman

2. Teknik Perawatan Sempurna Untuk Kucing

Dalam sebuah studi baru, ditemukan bahwa indera perasa kucing filiform memiliki sifat menarik lainnya selain melengkuk seperti kait.

Ternyata, mereka juga berlubang. Hal tersebut membantu lidah kucing mengumpulkan air liur dari mulut mereka untuk disebarkan ke bulu kucing saat merawat diri yang menghasilkan sesi pembersihan secara menyeluruh.

Untuk lebih paham cara kerjanya, bayangkan lidah kucing adalah semacam sisir yang canggih.

Lidah yang dipenuhi air liur dapat menembus kedua lapisan bulu, melepaskan simpul, menghilangkan parasit, hingga bulu rontok yang dapat menyebar secara merata.

4 dari 5 halaman

3. Menyeimbangkan Suhu Tubuh

Rata-kata kucing dapat menghabiskan 24% dari waktunya untuk "menyisir" bulunya. Karena hal tersebut, para ilmuwan menjadi bertanya-tanya apakah perilaku ini juga merupakan respons terhadap kebutuhan lain selain kebersihan.

Ternyata, penelitian yang sama yang sudah di sebutkan dalam poin sebelumnya juga membuktikan hal lain.

Dengan mengambil gambar termal kucing, para ilmuwan menemukan bahwa sebagian besar air liur yang mereka sebarkan di bulu saat untuk merawat diri dapat membantu mereka dalam menyeimbangkan suhu agar mereka tetap dingin.

5 dari 5 halaman

Infografis Vaksin Sinovac Boleh Digunakan dan Halal