Sukses

Aceh Ekspor 12 Ton Ikan Tuna dan Tenggiri ke Brunei Darussalam

Aceh ekspor 12 ton ikan tuna dan tenggiri ke Brunei senilai US$ 80 ribu (Rp 1,1 miliar).

Liputan6.com, Banda Aceh - Komoditas ikan tuna dan tenggiri dari Aceh senilai US$ 80 ribu (Rp 1,1 miliar) berhasil tembus pasar Brunei Darussalam. Total ikan beku sebanyak 12 ton itu berangkat dari Pelabuhan Perikanan Samudera Kutaradja Banda Aceh pada 27 Januari 2020.

Produk ikan tersebut dipersiapkan oleh PT. Yakin Pacific Tuna.

Duta Besar Indonesia untuk Brunei Darussalam, Sujatmiko, berkata Indonesia memiliki peluang untuk terus memperluas akses pasar ke Brunei.

"Dengan menjaga kualitas ikan beku yang baik, dari proses pengolahan hingga pengiriman sesuai standar internasional, serta harga yang kompetitif, perusahaan Indonesia berpeluang untuk terus meningkatkan akses pasar Brunei," ujar Dubes RI untuk Brunei Darussalam, Sujatmiko, seperti dilansir situs Kementerian Luar Negeri, Kamis (4/2/2021).

"KBRI Bandar Seri Begawan terus berupaya menggali potensi kerjasama bisnis sektor perikanan antara Indonesia dan Brunei Darussalam," tambahnya.

Pengiriman ekspor ini adalah tindak lanjut dari pengiriman perdana sample sebanyak 140 kg frozen yellowfin tuna saku (jenis tuna sirip kuning beku) dari Aceh ke Brunei yang dilaksanakan pada September 2020 melalui kargo udara.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Potensi Lainnya

Selain ikan beku, diketahui bahwa benih ikan kerapu dan kakap putih dari Indonesia juga memiliki potensi pasar yang baik di Brunei, untuk memenuhi kebutuhan ikan segar domestik Brunei maupun untuk keperluan re-ekspor ke negara lain.

Tercatat sudah empat kali penerbangan Garuda Indonesia ke Brunei Darussalam pada akhir tahun 2020 membawa total lebih dari 1800 kg benih ikan, serta 154 kg udang dan 114 kg ikan hias hidup.

Atas kerja sama yang baik dan dukungan penuh dari pemerintah setempat, diharapkan ekspor perikanan Indonesia terus meningkat.

(US$ 1: Rp 14 ribu)