Sukses

China Akan Bersihkan Sampah Ruang Angkasa dengan Robot Tentakel

China ingin membersihkan sampah di ruang angkasa.

Liputan6.com, Jakarta - China berambisi untuk memimpin eksplorasi ruang angkasa. Setelah misi membawa sampel Bulan ke Bumi berhasil dilakukan, kini China ingin membersihkan sampah ruang angkasa.

Untuk mewujudkannya, peneliti di Tiongkok mengembangkan lengan robotik kontinum yang diilhami anggota tubuh manusia. Sebagian besar robot itu dibuat dengan tautan terpisah yang terkoneksi secara kaku oleh rangkaian sambungan.

Robot kontinum itu sebaliknya dapat bergerak dengan menekuk rangkaian lekukan secara terus menerus sehingga menghasilkan gerakan yang menyerupai gerak pada tentakel atau ular.

Tim peneliti dari Universitas Tianjin berhasil mengembangkan lengan robotik yang dapat digunakan untuk menghampiri dan mengumpulkan puing-puing satelit atau teknologi angkasa luar lain yang mengorbit jauh di atas Bumi, seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (5/2/2021).

Lengan robotik yang bentuknya menyerupai tentakel gurita atau belalai gajah tersebut meliputi tulang belakang pada bagian tengah yang terbuat dari paduan logam superelastis nikel dan titanium, yang dapat kembali ke bentuk awal secara alami usai mengalami pembengkokan atau deformasi oleh kekuatan eksternal. Lengan robot itu juga memiliki kamera dan cakar untuk mencengkram yang terpasang pada bagian ujungnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Kemampuan Adaptasi Lebih Baik

Dalam video yang dirilis universitas itu terlihat proses penangkapan yang presisi oleh robot tersebut, yang meliuk-liuk melewati labirin rumit tanpa bantuan manusia dan menangkap subjek berukuran tidak lebih besar dari bola ping pong.

Peneliti utama Kang Rongjie, yang juga menjabat sebagai lektor kepala di Pusat Mekanisme dan Robotika Canggih Universitas Tianjin mengungkapkan, dalam eksperimen tersebut, lengan robotik kontinum itu memperlihatkan fleksibilitas dan kemampuan adaptasi yang lebih baik terhadap lingkungan eksternal dibandingkan robot biasa yang membutuhkan sensor sentuhan dalam pengoperasiannya.

Sebelumnya, tim peneliti yang dipimpin Kang tersebut telah sukses dalam mempelajari dan membuat robot. Penemuan terbaru mereka dipublikasikan dalam The International Journal of Robotics Research.

Lengan robotik itu juga dapat digunakan dalam operasi yang berbahaya, seperti operasi pencarian dan penyelamatan di lokasi bencana alam, dan pemeliharaan mesin di lingkungan industri yang memiliki ruang terbatas, tutur salah satu penulis studi Dai Jiansheng, pakar robotika di Universitas Tianjin.