Liputan6.com, Seoul - Pemerintah Korea Selatan (Korsel) mewaspadai dampak liburan Imlek 2021 terhadap penyebaran COVID-19. Momen Tahun Baru China itu menjadi titik kritis gelombang ketiga pandemi di Korsel.
Perdana Menteri Korsel Chung Sye-kyun menyebut cara negaranya menghadapi Imlek sangatlah penting.
Advertisement
Baca Juga
"Gelombang ketiga yang kini paling kritis bisa saja berakhir atau bara apinya bisa menyala lagi," ujar PM Chung pada Rabu kemarin, seperti dilansir Yonhap, Kamis (11/2/2021).
Pejabat kesehatan Korsel sedang waspada tinggi terhadap Libur Imlek di Korsel yang berjalan pada Kamis hingga Sabtu pekan ini. Biasanya, jutaan warga Korsel mudik saat Imlek.
Total kasus di Korsel telah mencapai 81 ribu kasus. PM Chung lantas menyebut bahwa selama krisis, masyarakat berperan sebagai agen anti-virus pemerintah.
Gelombang ketiga Korsel tercatat yang paling parah dengan rekor 1.241 kasus per hari pada 25 Desember 2021. Kasus harian kini sedang turun ke level di bawah 500.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kirim Hadiah Saja
Sementara, pembelian barang di mall mencatat rekor tertinggi di Korsel. Ini dinilai karena keluarga memilih untuk mengirim hadiah saja.
"Lebih banyak orang mengirimkan salam mereka kepada saudara melalui hadiah ketimbang mengunjungi secara langsung," jelas PM Chung.
Tak lupa, PM Chung mengapresiasi para tenaga kesehatan yang tetap beroperasi seperti biasa selama liburan untuk melawan COVID-19. Hal ini termasuk fasilitas tes COVID-19.
Protokol social distancing seperti larangan berkumpul dalam keramaian diterapkan di Korsel pada pekan ini. Kegiatan hanya boleh ada maksimal lima orang partisipan.
Advertisement