Liputan6.com, Jakarta - Kasus COVID-19 di seluruh dunia mencapai 107 kasus per Kamis (11/2/2021). Berdasarkan grafik Johns Hopkins University, jumlah kasus harian dunia sedang mengalami penurunan.
Pada 8 Januari 2021, kasus harian COVID-19 di dunia pernah mencapai 821 ribu. Kini, jumlahnya sudah berkurang hingga kisaran 400 ribu kasus.
Advertisement
Baca Juga
Berikut 5 negara dengan kasus COVID-19 tertinggi:
1. Amerika Serikat: 27,2 juta kasus
2. India: 10,8 juta kasus
3. Brasil: 9,6 juta kasus
4. Inggris: 3,99 juta kasus
5. Rusia: 3,96 juta kasus
Kasus di China masih berada di kisaran 100 ribu. Pekan ini, WHO tidak menyimpulkan bahwa COVID-19 berasal dari laboratorium atau pasar di Wuhan.
Negeri jiran Malaysia telah mencatat 251 ribu kasus, sementara Singapura sebanyak 59 ribu kasus.
Kasus di Indonesia masih yang tertinggi di Asia Tenggara dan Asia Timur dengan 1,1 juta kasus. Setelah Indonesia, ada Filipina dengan 541 ribu kasus COVID-19.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
105 Hoaks Seputar Vaksin COVID-19 Beredar Sepanjang Awal 2021
Hoaks tentang vaksin COVID-19 beredar luas di berbagai platform media sosial dari Facebook, Instagram, Twitter, YouTube, dan TikTok. Pada era digital ini, produksi konten hoaks begitu mudah dan penyebarannya begitu luas di berbagai lapisan masyarakat melalui pesan berantai.
Juru Bicara Kominfo, Dedy Permadi mengatakan, per 10 Februari 2021 tercatat total ada 105 isu hoaks terkait vaksin COVID-19 yang tersebar hingga berkali lipat. Padahal sebelumnya, sebanyak 417 unggahan hoaks vaksin COVID-19 yang dihapus, penyebaran paling banyak ada di Facebook dengan 314 unggahan. Sisanya ada di Instagram, Twitter, YouTube, dan TikTok.
“Kominfo terus bekerja keras melawan dan menahan laju penyebaran hoaks ini. Kominfo telah berkoordinasi dengan pengelola platform media sosial untuk melakukan take down pada postingan-postingan hoaks tersebut,” kata Dedy, di Jakarta, Kamis (11/2/2021).
Dedy menyebutkan, salah satu contoh hoaks terbaru adalah pesan berantai mengatasnamakan WHO yang berisi pendaftaran vaksin COVID-19 dari WHO dengan menyertakan link atau tautan pendaftaran.
“Faktanya, vaksinasi di Indonesia hanya dilakukan oleh pemerintah dan itu gratis,” tegas Dedy.
Advertisement
Informasi Resmi WHO
Setiap informasi resmi dari WHO selalu melalui website resmi who.int. WHO pun menghimbau agar masyarakat berhati-hati terhadap kejahatan siber yang memanfaatkan situasi pandemi COVID-19.Upaya melawan dan menahan laju penyebaran hoaks tidak bisa bila hanya dilakukan satu pihak saja.
“Semuanya perlu saling bahu membahu. Masyarakat bisa turut serta berperan aktif. Jadi, kalau dapat informasi yang berasal dari media sosial atau dari grup WhatsApp jangan langsung percaya. Saring terlebih dahulu informasi tersebut, kalau baik dibagikan, namun apabila berita bohong, maka tolak dan langsung laporkan ke aduankonten.id," tambah Dedy.
Infografis COVID-19:
Advertisement