Sukses

Melbourne Kembali Lockdown Akibat COVID-19 Selama 5 Hari

Selama lockdown, banyak warga yang dilarang menonton turnamen tenis Australia Open. Pasalnya, stadion tak boleh diisi penuh.

Liputan6.com, Melbourne - Kota terpadat kedua di Australia, Melbourne kembali memasuki masa penutupan akibat Virus Corona selama lima hari, kata pihak berwenang pada Jumat (12/2).

Dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (12/2/2021) warga juga dilarang menonton turnamen tenis Australia Open.

Cluster COVID-19 yang terkait dengan hotel karantina di Melbourne, ibu kota negara bagian Victoria, mencapai 13 kasus ketika pihak berwenang bergegas untuk menghentikan penyebaran virus.

Perdana Menteri Victoria Daniel Andrews mengumumkan penguncian dan menyebutnya sebagai "pemutus arus pendek secara tajam" yang melarang pertemuan publik, lelang rumah, pernikahan, dan pertemuan keagamaan.

"Tidak akan ada kerumunan orang" di acara olahraga di negara bagian itu, kata Andrews.

Turnamen ini akan berlangsung hingga 21 Februari di Melbourne. Penonton telah dibatasi hingga 50 persen dari kapasitas biasanya untuk pesta Grand Slam bagi petenis dunia tersebut.

 

Simak video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Lockdown ketat ala Melbourne

Victoria mengalami salah satu penguncian yang paling ketat dan terpanjang di dunia tahun lalu.

Menjelang pengumuman, Perdana Menteri Scott Morrison menawarkan dukungan penuh pada keputusan Victoria tentang penanggulangan wabah.

"Kami telah menangani (wabah) dalam beberapa minggu terakhir di Sydney dan Brisbane dan Perth, dan tanggapan yang proporsional. Memungkinkan pelacakan untuk dapat mengatasinya dan mendapatkan hasil sukses yang sama seperti yang telah kami lihat di tempat lain," kata Morrison kepada wartawan.