Liputan6.com, Beirut- Lebanon telah menerima vaksin Virus Corona COVID-19 pertamanya pada Sabtu (13/2).Â
Vaksin COVID-19 itu diterima sehari sebelum vaksinasi di Lebanon dimulai.Â
Laporan seorang koeresponden AFP menyebut sebuah pesawat mendarat di bandara Beirut, dengan pihak berwenang mengatakan pesawat itu membawa 28.500 dosis vaksin Pfizer-BioNTech yang diterbangkan dari Belgia.
Advertisement
Dikutip dari AFP, Minggu (14/2/2021) pengiriman tersebut merupakan yang pertama setelah Bank Dunia mengalokasikan $34 juta untuk memvaksinasi dua juta dari enam juta penduduk Lebanon.
Menteri Kesehatan Lebanon, Hamad Hassan berada di lokasi mendaratnya vaksin itu, untuk menyambut kedatangan pesawat dan menyampaikan perasaan "lega" nya.
"Ini mimpi yang terwujud, hari ini berkat dukungan dari PBB dan mitra internasional kami," kata Hassan.
Hassan pun menjanjikan, bahwa "Vaksin itu akan menjangkau semua warga Lebanon di seluruh negeri, serta pengungsi Suriah dan Palestina dan penduduk lainnya".Â
Vaksinasi COVID-19 rencananya akan digelar di Lebanon pada Minggu (14/2) waktu setempat.
Petugas kesehatan akan menerima dosis pertama mereka di Rumah Sakit Rafik Hariri, rumah sakit umum utama di Lebanon yang menangani wabah COVID-19, juga American University of Beirut Medical Centre serta, Saint George Orthodox Hospital.
"Hadiah terbaik yang bisa diminta di Hari Valentine," tulis direktur Rumah Sakit Rafik Hariri, Firas Abiad, di Twitter.
Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab (61) juga akan menerima suntikan vaksin COVID-19, menurut pernyataan kantornya.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Tenaga Medis-Warga 75 Tahun Keatas Divaksinasi Pertama
Di bawah rencana vaksinasi, tenaga medis dan warga Lebanon yang berusia di atas 75 tahun adalah proritas pertama yang menerima vaksin COVID-19.Â
Secara total, Lebanon berharap untuk menerima sekitar enam juta dosis vaksin COVID-19, termasuk dua juta VAKSIN dari Pfizer-BioNTech dan 2,7 juta lainnya melalui program distribusi COVAX internasional.
Setengah juta orang di Lebanon diketahui telah mendaftar untuk menerima vaksin COVID-19, menurut seorang pejabat kementerian kesehatan negara itu, meskipun masih banyak yang ragu untuk mendapatkan suntikan vaksin.Â
Dari 500 orang yang disurvei oleh lembaga pemikir swasta, Information International, 31 persen mengatakan mereka akan divaksinasi, 38 persen mengatakan mereka tidak berminat, dan 31 persen lainnya masih ragu-ragu.
Lebanon sudah berada dalam krisis ekonomi terburuk dalam beberapa dekade ketika COVID-19 melanda, juga dengan situasi yang diperparah pasca ledakan besar di pelabuhan Beirut pada Agustus 2020 lalu - menewaskan lebih dari 200 orang dan menghancurkan sebagian besar kawasan Ibu Kota.Â
Bank Dunia dan International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) akan memantau peluncuran vaksin COVID-19 tersebut, menurut sebuah pernyataan dari kedua pihak.
Direktur regional Bank Dunia, Saroj Kumar Jha menyampaikan bahwa keduanya "bertujuan untuk memastikan akses yang adil, luas, dan cepat pada vaksin COVID-19 untuk membantu menyelamatkan nyawa dan mendukung pemulihan ekonomi".Â
Diktahui bahwa Lebanon telah diisolasi ketat sejak pertengahan Januari 2021, setelah lonjakan kasus COVID-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dituduh akibat pertemuan selama musim liburan dan kelonjakan di rumah sakit hingga penolakan merawat pasien.
Advertisement