Sukses

Reaksi Positif Donald Trump Usai Lolos Pemakzulan Jilid 2

Donald Trump jadi presiden pertama dalam sejarah AS yang dua kali lolos pemakzulan.

Liputan6.com, Washington, D.C. - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyambut positif keputusan Senat yang meloloskannya dari pemakzulan. Mayoritas senator Partai Republik terbukti masih setia pada Trump.

Pada pemungutan suara di Senat pada 13 Februari 2021, sebanyak 43 senator Partai Republik menyatakan Trump tidak bersalah. Alhasil, Trump lolos dari pemakzulan karena Partai Demokrat gagal meraih 2/3 suara.

Lewat pernyataan resmi, Donald Trump menyampaikan terima kasih pada tim pengacaranya, serta anggota Kongres yang mendukungnya.

"Saya pertama ingin berterima kasih pada tim pengacara yang berdedikasi dan piha-pihak lain yang tanpa lelah menegakkan keadilan dan membela kebenaran. Rasa terima kasih saya yang mendalam juga diberikan kepada semua Senator Amerika Serikat dan Anggota-anggota Kongres," ujar Trump dalam pernyataan yang dirilis pada Sabtu, 13 Februari 2021.

Surat itu disebar oleh putranya, Eric Trump, melalui Twitter.

Donald Trump kini menjadi presiden pertama dalam sejarah AS yang dua kali lolos pemakzulan.

Ia pun menyindir Partai Demokrat yang dianggap mendukung kerusuhan pada 2020, serta melakukan balas dendam politik dan cancel culture.

"Pada zaman kita satu partai politik di Amerika diberikan izin bebas untuk melemahkan aturan hukum, memfitnah penegak hukum, mendukung mobs, memaafkan perusuh, dan mengubah keadilan menjadi alat balas dendam politik, dan mempersekusi, mendaftarhitamkan, dan menekan orang-orang dan sudut pandang yang tak mereka setujui," kata Donald Trump.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 4 halaman

Mengirimkan Sinyal Politik?

Melalui suratnya, Donald Trump berkata bahwa gerakan Make America Great Again baru dimulai. Trump memberi sinyal bahwa dalam beberapa bulan ke depan ia akan melakukan sesuatu. 

"Gerakan bersejarah, patriotis, dan indah kita untuk Make America Great Again baru saja dimulai," ungkap Trump.

"Pada beberapa bulan ke depan saya memiliki banyak hal untuk dibagikan ke kalian, dan saya ingin melanjutkan perjalanan luar biasa kita bersama-sama untuk meraih kejayaan Amerika untuk semua rakyat kita," ujar Trump.

Setelah lolos dari pemakzulan, Donald Trump memiliki satu kesempatan lagi untuk kembali ke Gedung Putih lewat pemilu 2024.

Namun, Trump masih belum membahas hal tersebut.

3 dari 4 halaman

Reaksi Joe Biden Usai Trump Lolos Pemakzulan

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyampaikan komentarnya terkait bebasnya mantan Presiden Donald Trump dari pemakzulan, atas tuduhan menghasut pemberontakan.

Biden menyebut keputusan Senat menjadi pengingat bagaimana rapuhnya demokrasi, dengan setiap orang AS yang memiliki kewajiban untuk membela kebenaran. 

"Babak menyedihkan dalam sejarah kita ini mengingatkan kita bahwa demokrasi itu rapuh," kata Biden dalam pernyataannya, seperti dikutip dari US News, Senin (15/2/2021). 

Pernyataan itu dikeluarkan beberapa jam setelah Senat gagal mengumpulkan dua pertiga mayoritas suara yang dibutuhkan untuk menghukum Trump.

Biden mengingatkan ada 57 senator - termasuk tujuh senat Republik - memilih untuk menyatakan Trump bersalah, setelah pemungutan suara bipartisan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk memakzulkan mantan presiden AS tersebut.

Ia pun berpendapat bahwa, meski pemungutan suara terakhir tidak mengarah pada hukuman, dirinya menilai anggota Senat tidak menperdebatkan substansi dakwaan.

"Bahkan mereka yang menentang hukuman itu, seperti Pemimpin Minoritas Senat (Mitch) McConnell, percaya Donald Trump bersalah karena melalaikan tugas secara memalukan, dan bertanggung jawab secara praktis dan moral untuk memprovokasi kekerasan yang terjadi di Capitol," sebut Biden.

Selain itu, Biden juga membahas bagaimana peristiwa ini membuatnya memikirkan polisi Capitol Brian Sicknick, yang tewas selama kericuhan di gedung Capitol AS pada 6 Januari lalu, termasuk juga orang lainnya yang dengan berani berjaga, dan mereka yang kehilangan nyawa.

4 dari 4 halaman

Infografis Pemakzulan Jilid II untuk Donald Trump