Sukses

Bahagia hingga Tradisi, Ini 8 Alasan Banyak Orang Memiliki Tato di Tubuh

Sebagian orang memiliki tato, apa alasannya?

Liputan6.com, Jakarta - Hampir setengah dari semua orang dewasa memiliki setidaknya satu tato dan 11% populasi memiliki setidaknya satu tindikan (selain daun telinga).

Selain itu beberapa jenis modifikasi tubuh telah berkembang dan menjadi gaya hidup saat ini seperti pembuatan tato mata, implan subdermal, dan lidah membelah.

Sementara beberapa orang lebih suka untuk tidak mengubah tubuh mereka dengan cara apa pun, terdapat berbagai penjelasan ilmiah tentang mengapa orang lain memilih untuk melakukan ini.

Mengutip dari Bright Side, Selasa (16/2/2021), di balik pembuatan itu semua ada alasan psikologis dalam modifikasi tubuh tersebut, yaitu:

1. Mengeluarkan rasa bahagia

Seorang pria membuat tato bergambar pemimpin Myanmar yang ditahan Aung San Suu Kyi sebagai protes atas kudeta militer di sebuah salon tato di Naypyidaw, Rabu (10/2/2021). Warga Myanmar terus mengekspresikan perlawanan terhadap kudeta militer, salah satunya menyuarakan aspirasi lewat tato. (STR/AFP)

Setiap kali seseorang memodifikasi tubuhnya, endorfin dilepaskan dan perasaan positif dari dalam tubuh terjadi.

Karena itu, orang cenderung mengingat momen ketika ditindik atau ditato sebagai saat yang bahagia sehingga membuatnya ingin melakukannya lagi.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 6 halaman

2. Bentuk ekspresi seni

Beberapa orang menggunakan pakaian atau riasan untuk mempercantik tubuh namun ada juga yang langsung mempercantik tubuh langsung menggunakan tubuh sendiri.

Seniman tato berpengalaman dalam menciptakan karya seni pada kulit orang sebagai salah satu bentuk apresiasi diri.

Sedangkan tindik dan modifikasi tubuh lainnya sering dilihat sebagai aksesori fashion yang melengkapi tampilan secara keseluruhan.

3. Membantu menciptakan rasa individualitas

Ilustrasi tato. (dok. Unsplash.com/@lucaslenzi)

Setiap orang itu unik, tetapi beberapa orang suka meningkatkannya dengan membuat modifikasi pada tubuh mereka.

Mereka ingin menjadi istimewa dan membedakan diri dari orang lain.

Ini juga membantu mereka menciptakan identitas mereka sendiri.

3 dari 6 halaman

4. Mengabadikan pengalaman pribadi

Beberapa orang yang menggunakan modifikasi tubuh sebagai proses penyembuhan diri atas peristiwa buruk yang dialaminya.

Orang yang kehilangan seseorang, yang mengalami pengalaman traumatis, atau yang ingin mengabadikan suatu peristiwa penting sering memilih untuk menandai peristiwa ini pada kulit dan tubuhnya.

5. Sebuah tradisi

Ilustrasi kata-kata, tato. (Photo by eugene chystiakov on Pixabay)

Beberapa orang memandang modifikasi tubuh sebagai kebangkitan spiritual atau bisa juga sebuah proses inisiasi.

Beberapa budaya juga menggunakannya sebagai ritual peralihan dari masa kanak-kanak hingga dewasa.

4 dari 6 halaman

6. Menunjukkan sebuah keberanian

Kita dapat melihat banyak orang yang mencoba mengatasi rasa sakit, rintangan, dan batasan pribadi mereka secara keseluruhan, dan modifikasi tubuh sebagai salah satu dari alasan.

Bagi sebagian orang yang memilih untuk membuat tato untuk membuktikan keberanian dan ketangguhan.

7. Syarat untuk bergabung dengan suatu grup tertentu

Ilustrasi pembuatan tato (Foto: http://www.sopacultural.com/)

Semua manusia ingin menjadi bagian dari lingkaran sosial tertentu.

Berteman dengan seseorang yang juga suka mengubah tubuhnya adalah salah satu pilihan lingkungan pertemanan dan sebagian orang  cara untuk melakukannya. Beberapa orang bahkan memodifikasi tubuhnya hanya untuk dimasukkan ke dalam sebuah grup, seperti bintang rock.

 

5 dari 6 halaman

8. Merupakan tindakan impulsif

Tidak semua orang yang mendapat tindikan, tato, atau modifikasi tubuh lainnya melakukannya setelah berpikir dan mempertimbangkan secara mendalam.

Beberapa melakukannya sebagai dorongan dari keinginan karena lingkungan tempat dia berada.

Itulah mengapa seringkali orang menutupi dan bahkan menghilangkannya karena penyesalan.

Faktanya, 17% orang menyesali tato yang mereka buat dan berpikir untuk menghapusnya.

 

Reporter: Veronica Gita

6 dari 6 halaman

Infografis 3 Keajaiban Cuci Tangan Saat Pandemi Covid-19