Sukses

Pesawat Penjelajah Perseverance Milik NASA Akan Mendarat di Mars 18 Februari 2021

Misi Mars 2020 ini berangkat terlambat dari Florida pada akhir Juli tahun lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah perjalanan tujuh bulan, misi penjelajah Perseverance NASA bersiap untuk mendarat di Mars pada Kamis, 18 Februari 2021. Misi Mars 2020 ini berangkat dari Florida pada akhir Juli 2020.

Dibangun di Laboratorium Propulsi Jet NASA, berat kendaraan penjelajah ini mencapai satu ton, memiliki lengan robotik sepanjang 2 meter, memiliki 19 kamera dan dua mikrofon untuk merekam pemandangan Mars.

Dikutip dari laman CNN, Selasa (16/2/2021), ini menjadi penjelajah kelima yang berhasil menyelesaikan perjalanan sejak Pathfinder pada tahun 1997.

China pekan lalu menempatkan pesawat ruang angkasa Tianwen-1 di orbit sekitar Mars.

Sekitar pukul 08.55 malam GMT pada Kamis, Perseverance akan menempatkan enam rodanya di lokasi pendaratan, kata seorang ilmuwan NASA.

Misi ini direncanakan akan mendarat di Kawah Jezero, cekungan selebar 45 kilometer yang terletak di belahan bumi utara Mars.

Karena pandemi COVID-19, ruang kendali misi akan memiliki lebih sedikit orang dari biasanya.

 

Simak video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Danau dan Sungai

Para ilmuwan percaya bahwa sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu, kawah itu adalah sungai yang mengalir ke danau, mengendapkan sedimen di delta berbentuk kipas.

Selama periode ini, "Mars sangat mirip dengan Bumi dalam beberapa hal penting," kata Farley ilmuwan NASA.

"Ia memiliki atmosfer yang substansial, memiliki danau dan sungai di permukaannya, dan memiliki lingkungan yang dapat dihuni, tempat di mana organisme yang kita ketahui di Bumi saat ini dapat berkembang biak."

Mars adalah satu-satunya tempat yang diketahui berpotensi sebagai tempat tinggal manusia di luar planet kita.

Mars 2020 adalah misi pertama dengan tujuan eksplisit menemukan bukti bahwa kehidupan pernah ada di sana.

NASA menghabiskan sekitar US$ 2,4 miliar untuk misi Mars 2020 juta. Biaya pendaratan dan pengoperasian sekitar US$ 300 juta.